Setiap Hari, Harga Cabai di Kota Malang Fluktuatif
Harga cabai rawit di Kota Malang dalam beberapa waktu ini terus fluktuatif. Setiap hari harga bisa naik dan turun tanpa bisa ditebak. Hal itu dinilai menyulitkan masyarakat.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Harga cabai rawit di Kota Malang dalam beberapa waktu ini terus fluktuatif. Setiap hari, harga bisa naik dan turun tanpa bisa ditebak. Hal itu dinilai menyulitkan masyarakat.
Secara umum, harga rata-rata cabai rawit di lima pasar utama di Kota Malang pada Rabu (29/3/2023) cenderung menurun. Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur per Rabu menunjukkan bahwa harga cabai rawit turun 7 persen dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Rata-rata harga cabai saat ini Rp 51.973 per kilogram (kg), sedangkan sehari sebelumnya masih Rp 56.008 per kg.
”Harga cabai memang naik turun setiap hari. Tidak bisa ditebak. Ini menyulitkan bagi pedagang seperti kami,” kata Agus (42), pedagang sayur di Pasar Besar Malang, Rabu.
Menurut Agus, harga cabai rawit di Pasar Besar saat ini Rp 50.000 per kg. Harga itu naik dibandingkan sehari sebelumnya, yaitu Rp 45.000 per kg. ”Namun, harga ini masih lebih rendah dibandingkan dengan harga tiga hari lalu, di mana bisa mencapai Rp 80.000 per kg,” katanya.
Fluktuasi harga cabai juga dirasakan pedagang sayur keliling. Fahim (29), pedagang sayur keliling di kawasan Sudimoro, Kota Malang, mengatakan bahwa harga cabai rawit mengalami naik-turun berkali-kali. Hal itu membuatnya merasa tidak enak dengan pelanggannya.
”Harga cabai naik turun dengan cepat, bisa setiap hari. Ini membuat tidak enak karena bisa jadi pelanggan menganggap bahwa saya yang memainkan harga,” katanya. Ia berharap harga sayur akan stabil selama Ramadhan ini. ”Harga-harga naik saat ada peristiwa besar seperti Lebaran, itu cukup masuk akal. Namun, kalau tidak ada kegiatan besar, tiba-tiba harga naik-turun dengan tajam, ini menyusahkan,” kata Fahim.
Harga cabai memang naik turun setiap hari. Tidak bisa ditebak. Ini memang menyulitkan bagi pedagang seperti kami
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa cabai rawit menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi bulanan ataupun tahunan pada Februari 2023. Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan bahwa cabai rawit bersama sejumlah komoditas lain, seperti minyak goreng, telur, dan daging ayam, menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Malang, baik secara month to month maupun year on year pada periode Februari 2023.
”Pada Februari 2023, inflasi bulanan Kota Malang 0,09 persen dengan inflasi year on year 5,97 persen,” kata Erny.
Menurut Erny, BPS akan terus memantau kondisi inflasi di Kota Malang, terutama menjelang Lebaran, agar hal itu tidak memberatkan masyarakat. Pemantauan akan dilakukan oleh tim pemantau inflasi daerah (TPID). Berbagai hal biasanya akan dilakukan untuk mengendalikan inflasi, salah satunya dengan operasi pasar murah.