Sungai Meluap, Tiga Pekerja Bendungan Pamukkulu Terbawa Arus
Cuaca buruk yang menyebabkan meluapnya sungai menyeret lima pekerja proyek Bendungan Pamukkulu di Takalar, Sulawesi Selatan. Dua orang meninggal dan satu masih dicari.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS —Tiga pekerja pembangunan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, terbawa arus saat Sungai Pamukkulu meluap. Dua pekerja ditemukan meninggal dan satu lainnya masih dicari. Ketiganya terseret arus sungai saat baru saja mulai mengamankan diri setelah mendapat pemberitahuan terkait dengan cuaca yang berubah buruk.
Ketiga korban adalah Slamet Mulyono (38), Eko Prasetyo (33), dan Sukirman yang belum diketahui usianya. Hingga Rabu (15/3/2023) sore, tim SAR masih mencari Sukirman. Adapun Slamet dan Eko ditemukan meninggal pada Rabu siang, masing-masing di lokasi terowongan bendungan dan 3 kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Operasi dan Siaga Basarnas Sulsel Muhammad Rizal mengatakan, peristiwa luapan sungai ini terjadi pada Selasa (14/3) sore. Saat itu ada lima pekerja bendungan yang dilaporkan terseret arus sungai.
”Dua pekerja kami temukan selamat, dua meninggal, dan satu masih kami cari. Laporan yang kami terima menyebutkan, saat itu pekerja bersiap mengevakuasi diri karena diberi tahu bahwa hujan mulai turun. Namun, saat pekerja bersiap mengevakuasi diri, air sungai tiba-tiba meluap dan mereka terseret arus,” katanya.
Hujan deras dan kondisi sungai yang meluap serta hari yang sudah menjelang malam membuat tim SAR gabungan terkendala melakukan pencarian pada Selasa petang. Pencarian baru dilanjutkan pada Rabu pagi.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Djaya Sukarno membenarkan peristiwa ini. Saat ini, katanya, pihak balai sedang mengumpulkan semua informasi di lapangan terkait dengan peristiwa ini.
”Informasi sementara yang kami peroleh, musibah ini terjadi saat cuaca hujan dan sungai tiba-tiba meluap. Saat itu pekerja sebenarnya sudah bersiap mengamankan diri. Saat ini tim kami masih di lapangan mengumpulkan informasi terperinci terkait dengan peristiwa ini dan membantu pencarian,” katanya.
Pembangunan Bendungan Pamukkulu adalah salah satu proyek strategis nasional di wilayah Sulsel. Bendungan itu direncanakan rampung tahun ini atau selambatnya tahun depan.
Bendungan Pamukkulu membendung Sungai Pamukkulu di Takalar. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bendungan ini dirancang memiliki daya tampung efektif sebesar 77,62 juta meter kubik.
Selain untuk mereduksi banjir, bendungan ini juga akan berfungsi sebagai penyedia air baku hingga 160 meter kubik per detik. Bendungan ini juga akan menyuplai air irigasi untuk sawah seluas 6.150 hektar.
Bendungan Pamukkulu dibangun sejak tahun 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp 852,4 miliar. Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bertahap melalui dua paket dengan masing-masing kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Daya Mulia Turangga (KSO) untuk paket 1 dan PT Nindya Karya Wilayah V untuk paket 2.