Polisi Tetapkan Lima Tersangka Ledakan Petasan di Blitar, Empat di Antaranya Korban Tewas
Polres Blitar Kota Menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ledakan bahan petasan yang merenggut empat korban jiwa dan puluhan rumah rusak.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Petugas kepolisian tengah melakukan olah tempat kejadian perkara kasus ledakan yang diduga berasal dari petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Rumah yang menjadi sumber ledakan rata dengan tanah.
BLITAR, KOMPAS — Polres Blitar Kota menetapkan lima tersangka kasus ledakan bahan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, 19 Februari 2023. Sebanyak empat di antaranya adalah korban tewas dalam peristiwa itu.
Sebelumnya, ledakan petasan terjadi di Desa Karangbendo, tiga pekan silam. Ledakan itu terdengar hingga jarak puluhan kilometer. Empat tersangka adalah pemilik rumah, Darman (65) bersama keluarganya, Aripin (28), Widodo (23), dan Wawa (16). Semua tewas ketika petasan meledak.
Kepala Polres Blitar Kota Ajun Komisaris Besar Argowiyono, Selasa (14/3/2023), mengatakan, semua korban tewas terbukti membuat petasan sehingga terjadi ledakan. Mereka dijerat Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 21 saksi.
Petugas Labfor melakukan olah TKP di rumah yang menjadi sumber ledakan bahan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Ledakan terjadi pada Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 22.30. Ledakan menyebabkan 4 orang tewas, 8 orang luka-luka, serta 25 bangunan rumah warga dan tempat ibadah rusak.
Sementara itu, identitas satu tersangka lainnya belum disebut polisi karena masih buron. Dia disebut meminta empat pelaku lain membuat petasan sekaligus menyuplai bahan.
”Sudah ada perjanjian atau permintaan petasan menjelang bulan puasa. Korban yang juga pelaku akhirnya meracik selama dua pekan yang akhirnya berbuntut pada ledakan itu,” ucapnya.
Terkait proses hukum terhadap empat tersangka yang sudah tewas, Argowiyono mengatakan akan ditentukan dalam gelar perkara berikutnya setelah tersangka yang buron tertangkap.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Sebuah rumah rusak dan dua lainnya terdampak akibat ledakan diduga akibat bahan petasan di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebagaimana diabadikan, Minggu (12/3/2023).
Ledakan Malang
Sementara itu, M Syarifudin (10), satu dari tiga warga terluka akibat ledakan bahan petasan di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, masih menjalani perawatan di RSUD Pare, Kabupaten Kediri. Dia dan warga terluka lainnya tertindih bangunan rumah yang rusak.
”Dia masih menjalani perawatan. Kondisinya membaik,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo.
Selain tiga korban luka, ledakan pada Sabtu (11/3/2023) malam, merenggut nyawa Ahmad Hasan Rifai (18). Dia adalah peracik petasan untuk dijual menjelang bulan puasa.
Hasil identifikasi di lokasi, polisi menemukan empat kantong bubuk bahan petasan yang tidak ikut meledak. Selain itu juga ada catatan pembuatan kembang api.