Prajurit TNI dan Warga Tewas akibat Serangan KKB di Kabupaten Puncak
Kelompok kriminal bersenjata kembali menebar teror di pedalaman Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dua orang tewas dan enam lainnya terluka berat. Satu korban meninggal adalah prajurit TNI.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menyerang aparat keamanan di tengah permukiman warga di Kampung Agenggen, Distrik Meagabume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (3/3/2023). Akibatnya, seorang prajurit TNI dan seorang warga tewas, serta enam warga luka-luka. Peristiwa ini menunjukkan kekerasan yang terjadi di tanah Papua semakin serius.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia memaparkan, serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi pada Jumat pukul 06.45 WIT.
Aparat keamanan yang gugur adalah Prajurit Kepala Jumardi, sementara warga yang meninggal adalah Terina Murib. Adapun enam warga yang mengalami luka berat adalah Lerice Telenggen, Rasna Kogoya, Desina Along, Etera Kulua, Anison Tabuni, dan Iwan Murib.
”Seluruh korban luka dan meninggal telah dievakuasi ke puskesmas di Distrik Sinak. Para korban yang terluka dalam perawatan medis di puskesmas,” ujar Ignatius.
Sementara itu, Kepala Polres Puncak Komisaris I Nyoman Punia memaparkan, saat ini pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Para korban yang terluka telah divisum.
”Personel kami di lapangan juga telah melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk menenangkan masyarakat. Aparat gabungan TNI-Polri juga masih terus mengejar KKB,” kata Nyoman.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel (Kav) Herman Taryaman mengatakan, Praka Jumardi adalah anggota Satgas Yonif Raider/303. Jenazah Jumardi telah diterbangkan dari Distrik Sinak ke Kabupaten Mimika pada Jumat sore.
Pesawat yang membawa jenazah Jumardi tiba di Bandara Moses Kilangin di Timika pada pukul 17.18 WIT. Saat ini jenazah Jumardi disemayamkan di Markas Kodim 1710/Mimika.
”Jenazah Jumardi akan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Jenazah korban akan diterbangkan ke Makassar pada Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 10.00 WIT,” tuturnya.
Sudah saatnya kedua belah pihak yang berkonflik menggagas pendekatan damai. (Yan Christian Warinussy)
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, berpendapat, peristiwa yang terjadi di Puncak menunjukkan kekerasan yang terjadi di tanah Papua semakin serius. Hal ini terlihat dari banyaknya penembakan yang menyebabkan jatuh korban dalam beberapa bulan terakhir.
Ia menilai, diperlukan adanya evaluasi upaya keamanan di wilayah Papua. Sebab, meskipun jumlah personel aparat keamanan bertambah, kekerasan oleh Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka yang diklaim sebagai KKB terus meningkat.
”Sudah saatnya kedua belah pihak yang berkonflik menggagas pendekatan damai. Hanya upaya tersebut yang bisa meredam konflik berkepanjangan di tanah Papua," ucap Yan.