Logistik WSBK Mandalika pada 3-5 Maret 2023 mulai tiba di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Logistik diangkut dalam dua kali penerbangan.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Empat hari menjelang dimulainya rangkaian Kejuaraan Dunia Superbike atau WSBK Mandalika pada 3-5 Maret 2023, logistik berupa kebutuhan balapan mulai tiba di Lombok. Seluruh logistik diangkut dalam dua kali penerbangan.
General Manager Bandara Lombok Rahmat Adil Indrawan, di Praya, Selasa (28/2/2023) pagi, mengatakan, kedatangan logistik tahap pertama diangkut menggunakan pesawat Qantas Airways jenis Boeing 747-400F. Pesawat yang berangkat dari Avalon, Australia, itu mendarat di Bandara Lombok pada Senin (27/2/2023) pukul 23.35 Wita.
”Alhamdulilah, proses bongkar muatan pesawat pertama pengangkut logistik WSBK 2023 berjalan baik dan lancar,” kata Adil.
Menurut Adil, berat kargo berisi logistik WSBK yang tiba sebanyak 97,8 ton. Begitu diturunkan, logistik itu selanjutnya dibawa ke Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika di Kuta, Pujut, Lombok Tengah, menggunakan 13 truk. Sirkuit Mandalika berada sekitar 17 kilometer selatan Bandara Lombok.
Dijadwalkan mendarat di Bandara Lombok pada Rabu pagi pukul 06.30 Wita.
Adil menambahkan, setelah kedatangan pertama, masih ada satu lagi penerbangan yang membawa logistik WSBK 2023 Mandalika, yakni pesawat milik Kargo Xpress jenis Boeing 737-800 F yang dijadwalkan tiba pada Rabu (1/3).
”Pesawat dengan nomor penerbangan KXP267 tersebut akan berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia. Dijadwalkan mendarat di Bandara Lombok pada Rabu pukul 06.30 Wita,” kata Adil.
Adil menambahkan, Bandara Lombok siap mendukung penyelenggaraan WSBK yang pada 2023 memasuki tahun ketiga penyelenggaraan.
WSBK pertama di Mandalika berlangsung pada November 2021, sementara yang kedua pada November 2022. Tahun ini, Mandalika tuan rumah untuk seri kedua WSBK musim 2023 setelah Philip Island, Australia.
”Kami sudah siap mendukung ajang internasional WSBK 2023 di Mandalika. Baik itu infrastruktur, fasilitas, maupun sumber daya manusia untuk melayani kedatangan ataupun kepulangan logistik, pebalap, kru balap, serta penonton,” tutur Adil.
Stakholder Relation Manager Bandara Lombok Arif Haryanto menambahkan, sejak 2021 Bandara Lombok telah menuntaskan proyek pengembangan bandara.
Hal itu sebagai upaya mendukung keberadaan destinasi superprioritas Mandalika ataupun berbagai ajang internasional yang digelar di Lombok dan NTB.
Pengembangan itu meliputi apron Bandara Lombok yang diperluas dari 108.100 meter persegi menjadi 136.300 meter persegi sehingga mampu menampung konfigurasi 10 pesawat berbadan sedang (narrow body) dan 6 pesawat berbadan lebar (wide body) atau 18 pesawat berbadan sedang dan 2 pesawat berbadan lebar.
Selain itu, landas pacu Bandara Lombok yang sebelumnya memiliki panjang 2.750 meter juga telah diperpanjang menjadi 3.300 meter. Daya dukungnya juga ditingkatkan sehingga mampu melayani operasional pesawat sekelas Boeing 777.
Arif menambahkan, dari sisi fasilitas kargo juga dilakukan pengembangan berupa pembangunan akses jalan sepanjang 1.500 meter dan pembangunan pelataran kargo seluas 6.000 meter persegi. Dengan demikian, pelataran dapat menampung sebanyak 40 truk kargo untuk mendukung arus logistik.
”Selain itu, terminal penumpang juga diperluas menjadi 43.501 meter persegi dan mampu melayani 7 juta penumpang per tahun dari yang sebelumnya hanya 3,5 juta penumpang per tahun,” kata Arif.