Babak Kualifikasi F1 H2O Ditunda, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Danau Toba
Babak kualifikasi Kejuaraan Dunia F1 H2O ditunda akibat angin kencang dan gelombang tinggi di Danau Toba. BMKG memantau cuaca agar jadwal balapan bisa disesuaikan. F1 H2O juga memutuskan balap di Danau Toba dua sesi.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
BALIGE, KOMPAS — Babak kualifikasi Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 H2O ditunda akibat angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Danau Toba, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Sabtu (25/2/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memantau cuaca secara intensif agar sesi balapan bisa disesuaikan ke jam tertentu dengan cuaca lebih baik.
Direktur Marketing F1 H2O Raimondo di San Germano memutuskan menunda babak kualifikasi melihat angin kencang dan gelombang tinggi yang tidak mendukung. Babak kualifikasi digeser ke Sabtu pagi. Raimondo menyebut, mereka juga memutuskan melaksanakan dua sesi balapan (grand prix) di Danau Toba.
”Kami ingin memberikan pertunjukan terbaik untuk Indonesia. Jadi, akan ada dua sesi dengan dua podium. Seingat saya, baru kali ini kami menyelenggarakan dua sesi di momen yang sama,” kata Raimondo.
Sebanyak 20 pebalap dari 10 negara sudah sempat melakukan uji coba babak kualifikasi pada Sabtu pukul 15.00. Setelah mengitari lintasan balap sepanjang 2.218 meter dengan kecepatan rendah, perahu motor mereka kembali lagi ke dek dan menghentikan balapan.
Raimondo mengatakan, angin kencang dari arah timur laut menjadi masalah keamanan untuk perahu motor yang dapat melaju hingga kecepatan 220 kilometer per jam itu. Ia menyebut, para pebalap tentu akan memacu perahu motornya dengan kecepatan tinggi untuk memenangi babak kualifikasi dan itu berbahaya dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, meskipun cuaca cukup cerah saat babak kualifikasi dimulai, mereka mencatat tinggi gelombang mencapai setengah meter dan kecepatan angin 8 knot. Balapan dinyatakan aman jika tinggi gelombang di bawah setengah meter dan kecepatan angin tidak mencapai 5 knot.
Dwikora mengatakan, mereka memantau secara khusus sejumlah parameter di kawasan Danau Toba di sekitar lintasan balap F1 H2O, yakni kecepatan angin, arah angin, tinggi gelombang, curah hujan, dan suhu.
Dwikora menyebut, mereka akan memantau intensif cuaca pada puncak Kejuaraan F1 H2O pada Minggu. Babak kualifikasi akan dilakukan pada pagi hari. Sesi pembuka Kopiko Grand Prix of Indonesia dijadwalkan pada pukul 12.00. Sesi kedua grand prix dilaksanakan lagi pukul 15.00.
Berdasarkan prakiraan BMKG, kata Dwikora, cuaca pada Minggu dari pukul 06.00 sampai 16.00 cerah berawan. Arah angin masih sama dari timur laut dengan kecepatan 5,2 knot sampai 8 knot. Angin diperkirakan menimbulkan tinggi gelombang 0,4 meter hingga maksimum 1,1 meter. Karakter gelombang di Danau Toba tidak statis dan bisa naik turun dalam waktu yang sangat cepat.
Dwikora mengatakan, mereka menyiapkan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan curah hujan. Namun, modifikasi tidak bisa dilakukan untuk arah angin, kecepatan angin, dan tinggi gelombang.
”Yang bisa dilakukan adalah beradaptasi untuk melaksanakan acara di jam-jam yang gelombang dan kecepatan anginnya aman,” katanya.
Pada sesi latihan 1 (free practice 1), Sabtu pagi, para pebalap sudah semakin menguasai karakter lintasan di perairan Danau Toba yang mereka sebut sangat menantang. Selain karena cuacanya yang tidak menentu, mereka juga harus melakukan penyesuaian mesin karena balapan dilakukan di perairan dataran tinggi, 902 meter di atas permukaan laut.
Pada sesi free practice 1 Sabtu pagi, para pebalap mencatat best lap yang semakin baik. Pebalap dari Swedia, Jonas Andersson, menjadi pebalap pertama yang bisa menuntaskan satu putaran dengan waktu di bawah 1 menit, yakni 00:59.90.
Juara bertahan Shaun Torrente dari tim Abu Dhabi menjadi penantang terdekat Andersson dengan waktu 1:00.12 detik. Torehan itu lebih baik dari best lap yang dicapai pebalap di sesi extra free practice pada Jumat, yakni 01:06.75, yang dicatat Thani Al Qemzy dari tim Abu Dhabi.