Pebalap Kejuaraan Dunia F1 H2O Mengagumi Keindahan Danau Toba
Pebalap Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 mengagumi keindahan Danau Toba setelah menjajal lintasan dalam sesi latihan. Ajang balap perahu supercepat itu akan ditonton 180 juta orang melalui siaran langsung.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
BALIGE, KOMPAS — Para pebalap Kopiko F1 Powerboat Lake Toba mulai menjajal lintasan balap di perairan Balige, Danau Toba, di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat (24/2/2023), sembari mengagumi keindahan danau vulkanik terbesar di dunia itu. Nantinya, ajang balap perahu super cepat itu diperkirakan bakal ditonton sedikitnya 180 juta orang lewat siaran langsung.
”Saya telah mengikuti laga balapan di berbagai tempat di dunia dan Danau Toba menjadi salah satu yang paling indah bagi saya,” kata Shaun Torrente, pebalap F1 H2O dari Amerika Serikat yang bergabung dengan tim Abu Dhabi, di Balige.
Sebanyak 20 tim pebalap yang berasal dari 10 negara mulai menjajal lintasan balap sepanjang 2.218 meter di bawah terik matahari sekitar pukul 11.00. Suara mesin perahu berkapasitas 2,5 liter meraung membawa kapal melesat dengan kecepatan maksimum hingga 220 kilometer per jam.
Sesi latihan (extra free practice) selesai sekitar dua jam. Dalam sesi itu, pebalap Thani Al Qemi mencatat waktu tercepat dalam satu putaran (best lap). Ia menuntaskannya dengan waktu 01:06.75.
Marit Stromoy, pebalap dari Norwegia yang bergabung dengan tim Stromoy Racing F1 H2O, mengatakan, sangat menantikan sesi balapan di Danau Toba yang sangat berbeda dari tempat-tempat sebelumnya. Mereka sudah berbulan-bulan menanti musim ke-39 ajang F1 H2O itu.
”Saya datang dari Norwegia, sebuah negara paling dingin di dunia. Bagi saya, Danau Toba sebagai negara tropis memberikan pengalaman yang sangat berbeda,” kata pebalap perempuan itu.
Hal serupa juga dirasakan pebalap dari Finlandia yang bergabung dengan tim Gillman Racing, Alec Weckstrom. Ia menyebut, setiap pebalap olahraga air ingin menjajal keindahan dan keunikan Danau Toba sebagai danau vulkanik terbesar di dunia. Mereka juga harus melakukan beberapa penyesuaian karena ajang balap itu dilakukan di perairan yang terletak di dataran tinggi, yakni sekitar 902 meter di atas permukaan laut.
Sebagai peraih penghargaan Rookie of The Year F1 H20 pada 2022, Weckstrom menyebut, ingin menang dalam sesi balap di Minggu (26/2/2023). ”F1 Powerboat Lake Toba memiliki tantangan, keunikan, dan skill yang harus dikuasai,” katanya.
Pendiri F1 H2O, Nicolo di San Germano, menyebut, awalnya meragukan penyelenggaraan F1 H2O di kawasan Danau Toba bisa dilaksanakan dalam musim tahun ini. Enam bulan lalu, belum ada persiapan yang terlihat di lapangan. Namun, melihat keindahan dan keunikannya, mereka memutuskan untuk tetap melaksanakan Kejuaraan Dunia di Danau Toba.
”Saya menjadi saksi hidup yang melihat bagaimana Indonesia berjuang melaksanakan acara ini. Pekerjaan yang harusnya dilakukan dalam tiga tahun selesai dalam enam bulan. Saya mengagumi persiapan pembangunan yang dilakukan dengan cepat,” kata Nicolo.
Nicolo menyebut, penyelenggaraan di kawasan Danau Toba memberikan keunikan bagi F1 H2O karena keindahan alam danau dengan dikelilingi pegunungan yang hijau. Keindahan itu, kata Nicolo, akan disaksikan 180 juta orang dalam siaran langsung sejumlah media dunia.
”Danau Toba akan menjadi perbincangan internasional karena kecantikannya,” katanya.
Nicolo menyebut, ajang itu juga menjadi momentum mengajak semua warga di kawasan untuk menjaga lingkungan hidup Danau Toba. ”Kami mengadakan lomba di air dengan pemandangan terindah yang merupakan satu-satunya di dunia dan ini harus dijaga,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, sudah meminta agar F1 H2O bisa dilaksanakan selama 20 tahun ke depan. Ia melihat, ajang olahraga itu bisa membangkitkan pariwisata Danau Toba secara signifikan.
Saat ini, Indonesia melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) sudah teken kontrak penyelenggaraan selama lima tahun.
”Saya tadi sampaikan itu kepada Nicolo dan dia bilang kenapa tidak 50 tahun,” kata Luhut.