Perahu Motor Formula 1 Momentum Bangkitkan Pariwisata Danau Toba
Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1 H2O) momentum membangkitkan pariwisata Danau Toba. Dengan kontrak penyelenggaraan lima tahun, balap perahu bergengsi ini mempromosikan Danau Toba ke dunia.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 H2O pada 24-26 Februari 2023 menjadi momentum penting membangkitkan pariwisata Danau Toba. Dengan kontrak penyelenggaraan selama lima tahun, ajang balap perahu paling bergengsi di dunia itu akan mempromosikan Danau Toba ke dunia dan mendatangkan banyak pengunjung.
”Pembangunan infrastruktur Danau Toba sudah dilakukan dalam beberapa tahun ini. Sekarang waktunya menyelenggarakan event internasional bergengsi untuk mendatangkan turis lebih banyak,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Kosmas Harefa dalam konferensi pers di Medan, Sumatera Utara, Senin (30/1/2023).
Kosmas menyebut Danau Toba adalah satu dari lima destinasi superprioritas yang dikembangkan pemerintah. Dalam empat tahun terakhir, pemerintah menggelontorkan Rp 10 triliun untuk membangun lima destinasi wisata itu.
Di kawasan Danau Toba sejumlah infrastruktur sudah dibangun, yakni tujuh pelabuhan, pembuatan kapal motor penyeberangan dan bus air, serta pembangunan jalan nasional. Jalan lingkar Samosir sepanjang 143 kilometer dinaikkan statusnya dari jalan provinsi menjadi nasional.
Kawasan Danau Toba juga ditopang Bandara Internasional Silangit dengan penerbangan langsung dari Jakarta. Sebelum pandemi, bandara itu melayani penerbangan internasional ke Kuala Lumpur. Selain itu, akses Jalan Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi mempermudah akses menuju kawasan dan saat ini sedang pembangunan dari Tebing Tinggi hingga ke Parapat.
”Setelah Danau Toba kita bangun, pertanyaannya sekarang siapa yang akan datang? Karena itu harus diselenggarakan event berkelas internasional. Di Mandalika, penyelenggaraan MotoGP luar biasa dampaknya pada pengembangan destinasi pariwisata,” kata Harefa.
Kosmas menyebut, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney), selaku BUMN yang membidangi penerbangan dan pariwisata, sudah menandatangani kontrak penyelenggaraan dengan Union Internationale Motonautique (UIM) F1 H2O selama lima tahun. Setiap tahun, kejuaraan perahu motor itu diselenggarakan 6-8 seri. Tahun ini, Indonesia menjadi seri pembuka.
Kosmas menyebut, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menggelontorkan Rp 33 miliar untuk membangun tribune utama dan pelabuhan di Lapangan Sisingamangaraja XII di Balige, Toba. Tribune itu menampung 2.100 orang, khususnya peserta dan ofisial. Selain itu, disiapkan juga tempat menonton di Bukit Pahoda dengan kapasitas 1.000 sampai 1.500 orang.
Keterlibatan ekonomi masyarakat lokal dalam penyelenggaraan kejuaraan itu potensinya sangat besar. Panitia sedang menggarap kerja sama pembuatan tribun di lahan masyarakat yang berdekatan dengan lokasi lomba. ”Ini berbeda dengan MotoGP karena semua penjualan tiket langsung masuk ke ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation). Untuk F1 H2O Ada peluang kerja sama agar masyarakat bisa mendapat dampak ekonomi secara langsung,” kata Kosmas.
Dengan penyelenggaraan selama lima tahun ke depan, pembangunan hotel dan restoran masih sangat terbuka lebar di sekitar kabupaten Toba dan sekitarnya. Di Toba, hotel berbintang masih sangat terbatas. Akibatnya, kamar yang tersedia habis dipesan hanya untuk peserta lomba dan ofisial, berjumlah lebih kurang 400 orang.
Harefa menyebut, ada sekitar 1.590 kamar yang disiapkan di Toba, Parapat, dan Samosir. Selain itu, ada juga sejumlah homestay. ”Ke depan, ini peluang untuk membangun hotel dan restoran baru di kawasan Danau Toba,” katanya.
Menurut SVP Marketing Communication and Tourism Program InJourney Retna Murti Asmoro, destinasi Danau Toba mempunyai keindahan dan narasi pariwisata yang sangat kuat. Namun, potensi itu belum maksimal digarap. UIM F1 H2O sangat tertarik dengan Danau Toba karena danau cukup dalam tetapi ombaknya tidak besar. ”Ini untuk pertama kali F1 H2O dilaksanakan di danau vulkanik terbesar di dunia,” kata Retna.
Retna memperkirakan F1 H2O akan mendatangkan sekitar 25.000 orang dengan perputaran uang Rp 212 miliar. Karena itu, ajang balap ini akan menghidupkan pariwisata dan ekonomi lokal di kawasan.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong menyebut, saat dia berkunjung ke kawasan Danau Toba sebelum tahun 2000, turis asing masih sangat banyak terlihat di mana-mana. ”Penyelenggaraan event ini akan mengembalikan lagi turis asing itu,” ujarnya. Usman menyebut, Presiden Joko Widodo akan membuka langsung acara itu pada Jumat (24/2/2023).
Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus mengatakan, mereka memperkirakan keterisian hotel akan meningkat dari rata-rata 15 persen menjadi 95 persen. Penerbangan ke Bandara Silangit dan Kualanamu juga akan naik pesat. Tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba akan merasakan dampak ekonomi peningkatan pariwisata.