Jumlah Korban Tewas dalam Kerusuhan Wamena Capai 10 Orang
Jumlah warga yang tewas dalam kerusuhan akibat hoaks penculikan anak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, mencapai 10 orang. Sebanyak 17 anggota polisi dan 1 anggota TNI terluka dalam peristiwa ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 10 warga tewas dan 18 personel aparat keamanan mengalami luka-luka akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023). Kerusuhan dipicu adanya isu hoaks penculikan anak yang memicu bentrokan antara aparat keamanan dan sekelompok warga.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Matius Fakhiri dalam jumpa pers di Timika, Kabupaten Mimika, Jumat (24/2/2023), menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kerusuhan di Wamena. Ia pun menyampaikan turut berdukacita bagi keluarga 10 korban yang tewas dalam peristiwa pada Kamis.
Matius menyatakan, pemicu terjadinya kerusuhan karena adanya informasi hoaks tentang penculikan anak yang beredar di tengah masyarakat. Selain itu, adanya aksi provokasi sehingga menyebabkan terjadinya bentrokan aparat keamanan dan warga.
Peristiwa bermula ketika ada beberapa warga menghentikan seorang pengendara mobil dari Kampung Yomaima yang melintasi daerah Sinakma pukul 12.30 WIT. Warga mencurigai pengendara mobil itu adalah bagian dari komplotan penculikan anak seperti isu yang beredar di tengah masyarakat.
Adapun Kepala Polres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Hesman Napitupulu bersama jajarannya mendatangi lokasi tersebut untuk menghentikan aksi main hakim warga atas sopir mobil tersebut. Namun, warga yang jumlahnya terus bertambah banyak tidak menerima imbauan tersebut dan menyerang pihak kepolisian dengan batu serta panah.
Aparat yang diserang mendapatkan bantuan personel Brimob dan Kodim 1702/Jayawijaya. Aparat pun melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan aksi massa. Selain menyerang aparat keamanan, massa membakar dua kios milik dan merusak warga di sekitar lokasi kejadian.
”Kapolres Jayawijaya berupaya menyelamatkan sopir dan telah meminta masyarakat untuk menyelesaikan isu penculikan anak di kantor polisi. Namun, warga menolak dan terjadi aksi melempar batu serta panah ke aparat karena adanya provokasi dari oknum tertentu,” ungkap Matius.
Berangsur kondusif
Ia menuturkan, situasi keamanan di Wamena berangsur kondusif dan telah terkendali. Polda Papua pun telah mengirimkan satu kompi pasukan Brimob yang berjumlah 100 personel untuk membantu Polres Jayawijaya dalam pengamanan Wamena.
”Saat ini Pemkab Jayawijaya bersama TNI-Polri telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat untuk meredam konflik di Wamena. Aparat keamanan juga telah melakukan penyekatan di sejumlah titik seperti Pasar Sinakma,” tutur Matius.
Matius menambahkan, dirinya telah menginstruksikan Kepala Bidang Propam Polda Papua Komisaris Besar Gustav Urbinas ke Wamena. Tujuannya untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh upaya penanganan dalam menghadapi massa sebelum terjadi kerusuhan.
”Saya telah memerintahkan Dirkrimum Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani untuk membantu Polres Jayawijaya menyelidiki penyebar hoaks dan aksi provokasi yang menyebabkan terjadinya kerusuhan. Kami akan mencegah penyebaran hoaks yang bertujuan mengganggu situasi keamanan di Tanah Papua,” tegas Matius.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Wamena Felly Sahureka mengatakan, pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap berjalan normal meskipun adanya gangguan keamanan. ”Pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Kami mengerahkan segala upaya untuk mengatasi korban yang luka-luka di RSUD Wamena,” kata Felly.
Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengimbau warga agar tidak memicu kericuhan terjadi meluas di wilayah Jayawijaya. Ia pun meminta warga tidak mudah terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
”Pemkab Jayawijaya akan bersinergi dengan TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat akan bergandengan tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Marilah semua masyarakat Jayawijaya menjaga wilayah ini tetap kondusif,” kata Marthin.