Antisipasi Kerawanan, 4.500 Pasukan Gabungan Amankan Resepsi Satu Abad NU
Sebanyak 4.500 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Potensi kerawanan diantisipasi seperti gangguan keamanan dan ketertiban.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 4.500 personel gabungan disiagakan untuk mengamankan Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). Potensi kerawanan diantisipasi seperti gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama kriminalitas.
Ribuan personel pasukan pengamanan itu merupakan gabungan dari Tentara Nasional Indonesia dan polisi. Selain itu, mereka mendapat dukungan dari Barisan Serba Guna Ansor (Banser). Untuk memastikan kesiapan pasukan, telah digelar apel yang melibatkan semua instansi terkait, Senin (6/2/2023).
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Toni Harmanto mengatakan terkait persiapan pengamanan acara pihaknya telah memperkuat kolaborasi dan sinergi dengan sejumlah instansi. Selain itu, polisi berupaya memetakan potensi kerawanan yang bisa terjadi pada saat acara resepsi puncak. Polda juga bertugas mendeteksi dini potensi kerawanan agar bisa segera diminimalisasi sehingga tidak berkembang menjadi konflik besar.
Toni menambahkan tak kurang dari 4.500 personel pasukan pengamanan gabungan yang akan mengawal jalannya peringatan Satu Abad NU. Pasukan tersebut akan disebar di setiap zona atau titik kumpul massa. Pembagian zona itu untuk memudahkan anggotanya mengantisipasi kemungkinan kerawanan seperti pencurian karena massa akan terpecah. Zona yang perlu diwaspadai antara lain lokasi videotron.
”Zonasi-zonasi akan kami berlakukan untuk memudahkan kami mencegah kerawanan seperti halnya pencurian,” ujar Toni.
Apel juga dihadiri Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Kabinda Jatim Brigjen TNI Fahmi Sudirman dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Farid Makruf mengimbau agar massa nahdliyin yang akan menghadiri resepsi puncak mengikuti aturan yang berlaku. Dia yakin apabila semua pihak tertib acara akan berjalan dengan lancar seperti harapan banyak kalangan.
”Jadi kembali kepada nahdliyin, mari kita sebagai peserta, jadikan diri kita panitia minimal untuk diri sendiri sehingga semua akan berjalan dengan baik,” ucap Farid.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta semua pihak yang terlibat dalam perhelatan akbar tersebut agar membangun koordinasi, sinkronisasi, dan kolaborasi untuk menyukseskan pelaksanaan acara. Selain itu, semua aparat keamanan diharapkan mengantisipasi potensi kerawanan yang dapat terjadi.
”Itu penting agar gangguan Kamtibmas tidak terjadi. Pasalnya diperkirakan akan ada satu juta warga NU yang akan hadir pada besok. Perlu koordinasi, sinkronisasi, dan kolaborasi semua elemen strategis, terutama jajaran TNI, Polri, Banser, Satpol PP, Kesbang Polinmas dan institusi lainnya,” ujar Khofifah saat apel gelar pasukan pengamanan di Parkir Timur Gelora Delta Sidoarjo, Senin (6/2).
Khofifah mengatakan, penumpukan massa dalam jumlah besar berpotensi menciptakan kerawanan sehingga perlu diantisipasi. Oleh karena itulah perlu dilakukan deteksi dini untuk memetakan potensi kerawanan. Selain itu, kewaspadan terhadap aksi teror perlu ditingkatkan.
Jadi kembali kepada nahdliyin, mari kita sebagai peserta, jadikan diri kita panitia minimal untuk diri sendiri sehingga semua akan berjalan dengan baik.
Edukasi kepada anak muda yang akan ikut ambil bagian dalam peringatan 100 tahun lahirnya NU juga perlu dilakukan. Mereka diharap tidak berkonvoi dan melanggaran lalu lintas lainnya saat datang ke Gelora Delta Sidoarjo.
”Mari kita cegah bersama pelanggaran yang berpotensi memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas," kata Khofifah.
Di tengah menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan kelancaran acara, pasukan keamanan diminta senantiasa menjaga kesehatan. Selain itu agar menerapkan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Sementara itu, partisipasi terhadap resepsi puncak terus mengalir dari berbagai kalangan. Salah satunya keluarga besar Muhammadiyah Sidoarjo. Mereka turut berbahagia atas capaian 100 tahun Nahdlatul Ulama dan memberikan dukungan penuh dengan menyiapkan beberapa layanan serta fasilitas gratis bagi peserta yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.
Fasilitas dan layanan gratis yang disiapkan keluarga besar Muhammadiyah Sidoarjo antara lain tempat parkir kendaraan, masjid untuk ibadah dan istirahat, 2.000 nasi bungkus, 9.000 air minum kemasan, dan 3.000 porsi bakso. Ada juga kudapan, teh hangat, dan makanan ringan untuk 2.000 orang serta ambulans gratis.
Kepala Sekretariat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Kumara Aji Kusuma mengatakan ingin menjadi bagian dari umat yang saling mendukung. Menurut dia, dukungan yang diberikan merupakan inisiatif keluarga besar Muhammadiyah.
”Beberapa tamu dari luar Sidoarjo sudah ada yang konfirmasi ke panitia. Mereka akan menggunakan fasilitas Muhammadiyah sejak tanggal 6 Februari malam. Kami mempersilakan kepada mereka untuk istirahat di masjid, menikmati konsumsi juga,” kata Kumara Aji, Senin (6/2/2023).