Menguatkan Semangat Persaudaraan pada Resepsi Seabad Nahdlatul Ulama
Tak hanya membawa sukacita, resepsi puncak seabad Nahdlatul Ulama juga menebarkan semangat persaudaraan dan menguatkan kohesi sosial dari berbagai lapisan masyarakat.
Resepsi puncak satu abad Nahdlatul Ulama di Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023) tak hanya membawa sukacita. Perhelatan akbar yang akan dihadiri jutaan umat itu juga menebarkan semangat persaudaraan dan memperkokoh kohesi sosial dari berbagai lapisan masyarakat.
Pantauan di lokasi acara, beragam persiapan terus dimatangkan. Bahkan, kesibukan tidak hanya dilakukan oleh panitia, tetapi juga masyarakat Kabupaten Sidoarjo pada umumnya. Salah satunya, menyiapkan penginapan dan makanan untuk para tamu yang akan bertandang.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Moch Hasyim Fahrurrozi mengatakan, ruangan kelas telah disiapkan untuk tempat menginap para tamu. Ruang-ruang kelas tersebut sudah dibersihkan sejak jauh hari oleh para santri.
”Untuk tamu-tamu dari luar kota yang akan menginap, kami siapkan fasilitas di ruang kelas-ruang kelas. Insya Allah, kapasitasnya sekitar 500 orang,” ujar Hasyim, Sabtu (4/2/2023).
Baca juga : Menapaki Jejak Peradaban Islam Nusantara di Bumi Jenggala
Selain pesantren, warga di sekitar stadion juga mulai mempersiapkan diri. Salah satunya adalah warga Kelurahan Magersari yang mulai mempercantik tampilan tempat tinggalnya, menyiapkan jamuan, hingga tempat menginap untuk jemaah.
Ketua RT 018 Dusun Gajah, Magersari, Suyitno (60), mengatakan warganya mulai berbelanja untuk memasak nasi bungkus dan menyediakan ratusan air minum dalam kemasan. Makanan tersebut akan dibagikan gratis kepada pengunjung yang lewat atau beristirahat di kampungnya.
”Makanan dan minuman itu akan diletakkan di mushala dan masjid. Alhamdulillah, warga sini antusias nyumbang nasi bungkus. Bahkan warga non-Muslim paling bersemangat,” ujar Suyitno.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, banyak hal yang harus disiapkan untuk menyambut jutaan tamu yang akan berkunjung. Salah satunya adalah kebutuhan logistik, yakni konsumsi, baik makanan maupun minuman.
”Bersyukur partisipasi masyarakat terhadap acara NU ini cukup tinggi. Banyak yang swadaya membuat posko sendiri. Ada yang menyatakan satu rumah menyiapkan tiga hingga lima nasi bungkus. Ini menunjukkan semuanya guyup rukun,” ucap Muhdlor.
Baca juga : Jelang Resepsi Puncak Satu Abad NU
Sampai dengan Jumat (3/2/2023) malam, data yang masuk terkait dengan makanan yang disiapkan warga sekitar stadion sebanyak 480.000 nasi bungkus. Selain itu, ada juga yang menyiapkan roti dan jenis makanan lain yang belum terdata.
Muhdlor menambahkan, kebutuhan tamu yang juga harus disiapkan adalah tempat wudu serta fasilitas mandi, cuci, kakus. Pemkab Sidoarjo menyediakan 1500-2.500 tempat wudu dan 300 unit kamar mandi. Diterbitkan pula surat edaran yang meminta warung, restoran, dan hotel di sepanjang jalan agar beroperasi penuh pada Senin (6/2) sampai Selasa (7/2) malam.
”Persoalan sampah juga menjadi atensi khusus karena acara berlangsung 24 jam sehingga potensi sampahnya besar. Saya berterima kasih kepada pemda sekitar, seperti Surabaya dan Gresik, yang meminjamkan truk sampahnya,” ujar Muhdlor.
Persiapan tidak hanya dilakukan oleh tuan rumah. Para tamu dari sejumlah daerah juga menggelar berbagai persiapan agar perjalanan mereka aman dan nyaman. Di antaranya, warga Pasuruan, Gresik, dan Surabaya.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyebutkan, sebanyak 130.000 warganya akan berpartisipasi pada acara resepsi. Mereka tidak hanya berasal dari warga NU (nahdliyin), tetapi juga banyak yang berasal dari komunitas umum dan para pengajar.
”Untuk rombongan yang akan berangkat ini sudah disiapkan kendaraan dan akan dikawal perjalanannya. Selain itu, rombongan membawa makanan sendiri secara swadaya. Ada ambulans dan juga mobil tangki untuk kebutuhan wudu serta toilet portabel,” tutur Irsyad.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani mengatakan, jumlah warganya yang akan berpartisipasi pada resepsi NU di Sidoarjo sebanyak 120.000 orang. Mereka telah mendapat sosialisasi tentang hal-hal yang harus disiapkan, termasuk perlengkapan pribadi yang harus dibawa.
”Penting bagi masyarakat yang datang ke GOR Sidoarjo untuk mengikuti arahan para petugas. Selain itu, agar tidak keluar atau meninggalkan rombongan mengingat jumlah massanya sangat besar,” ucap Yani.
Sementara itu, menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, terdata ribuan warganya yang akan menghadiri resepsi. Keberangkatan mereka telah terkoordinasi dengan baik. Adapun Pemkot Surabaya menyiapkan transportasi dan kebutuhan konsumsinya. ”Pemkot Surabaya juga akan membantu Sidoarjo untuk penyediaan toilet portabel di sekitar lokasi acara,” lanjut Eri.
Terbuka untuk umum
Acara puncak resepsi satu abad NU terbuka untuk semua masyarakat umum. Panitia tidak mengeluarkan syarat dan ketentuan apa pun bagi masyarakat untuk datang ke lokasi acara.
”Kami senang dan bahagia mendengar antusiasme warga NU dan masyarakat yang berencana datang ke stadion. Ini acara tasyakuran bersama. Seperti pesan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, acara ini dibuat untuk ngalap berkah,” kata juru bicara Panitia Puncak Resepsi Satu Abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (3/2/2023).
Demikian terbukanya acara tersebut sehingga panitia sengaja mendesain sesuai dengan semangat NU yang selalu hadir untuk masyarakat. ”Karena NU memang hadir untuk semua golongan, semua kalangan dan lapisan masyarakat,” tambah Wakil Sekretaris Jenderal PBNU itu.
Panitia tidak membatasi kehadiran masyarakat dengan ketentuan-ketentuan selain yang selama ini biasa berlaku. Tidak ada, misalnya, warga harus menggunakan gelang tertentu atau atribut lain. Hanya ada ketentuan khusus bagi undangan tertentu ketika melibatkan kehadiran Presiden dan Wakil Presiden.
Setelah rangkaian acara yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden, lanjutnya, semuanya kembali ke prosedur normal. Kepala negara dan undangan dari kalangan pejabat tinggi negara dijadwalkan hadir pada pagi hari hingga menjelang siang. Setelah itu, semua kegiatan di stadion dapat dinikmati masyarakat umum.
Panitia telah menyiapkan banyak acara yang menarik dan berkualitas untuk bisa dinikmati selama 24 jam nonstop. Rahmat juga menepis informasi yang beredar tentang adanya restriksi kehadiran orang pada Puncak Resepsi Satu Abad NU.
”Sekali lagi, adanya isu pembatasan itu sama sekali tidak benar. Semua orang boleh hadir. Pembatasan diberlakukan pada sesi pagi dan itu pun hanya di dalam stadion,” tutur Rahmat.
Agar masyarakat yang hadir di luar stadion tetap bisa menyaksikan acara di dalam, panitia telah menyiapkan 80 layar LED raksasa di sekitar Gelora Delta. Masyarakat juga tidak perlu khawatir akan kebersihan dan konsumsi karena panitia, Pemkab Sidoarjo, dan Pemprov Jawa Timur telah menyediakan toilet umum, konsumsi, tim medis, serta bazar kuliner dan UMKM.
Panitia sudah menyediakan fasilitas umum di sekitar Gelora Delta. Pihaknya hanya meminta semua jemaah yang hadir untuk mengenakan baju putih sekaligus membawa bendera NU dan bendera Merah Putih.
Nahdlatul Ulama didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur. Usia satu abad NU akan jatuh pada 16 Rajab 1444 H atau 7 Februari 2023.
Puncak peringatan harlah satu abad NU akan disemarakkan, antara lain, pertunjukan orkestra musik yang dipimpin oleh konduktor Addie MS. Sebanyak 12.000 anggota Barisan Ansor Serbaguna NU atau Banser turut membawakan tarian koreografi dari Denny Malik.
Selain itu, ada pula pertunjukan musik dari Rhoma Irama, Slank, Maher Zain, Tohpati, Dewa Budjana, Kikan Namara, Woro Widiowati, dan Qasima
Baca juga : Kreasi Seni Modern Akan Ikut Semarakkan Satu Abad NU