Meriah, Kirab Cap Go Meh di Magelang Libatkan Seribu Penampil
Cap Go Meh di Kota Magelang dirayakan meriah dengan melibatkan 1.000 penampil di sepanjang jalan di kawasan pecinan, termasuk ”maching band” Akademi Milter. Acara juga disemarakkan dengan pembagian lontong cap go meh.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Setelah tiga tahun vakum karena pandemi Covid-19, tradisi kirab perayaan Cap Go Meh kembali digelar di Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu (5/2/2023). Disambut meriah oleh warga yang menonton di sepanjang jalan di kawasan pecinan, kirab ini digelar dengan melibatkan lebih dari seribu penampil dari 20 kelompok kesenian, olahraga, dan paskibraka.
Kelompok kesenian tradisional yang tampil, antara lain, adalah kesenian topeng ireng, reog, dan kuda lumping. Sebagian di antaranya berasal dari Kabupaten Magelang. Kebanyakan dari mereka adalah kelompok kesenian yang memang biasa dilibatkan dalam kirab Cap Go Meh.
Adapun penampil peserta baru kirab adalah kelompok marching band dari Akademi Militer (Akmil) Magelang. Tampil di urutan nomor empat dalam rombongan kirab, rombongan marching band itu terlihat mencolok karena membawa peserta terbanyak, sekitar 200 orang. Ketika kelompok marching band melintas, petugas pun sibuk mengatur penonton untuk mundur dan memberi ruang lebih lapang bagi kelompok ini.
Tidak sekadar melintas, kelompok wushu dari Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio juga sengaja menampilkan atraksi di tengah jalan selama beberapa menit. Sebagian dari mereka adalah atlet wushu perempuan yang memakai hijab. Selama atraksi berlangsung, pihak TITD Liong Hok Bio juga sekaligus berpromosi, menyampaikan jadwal kursus, pembelajaran wushu di TITD Liong Hok Bio, dan mengajak warga yang berminat untuk ikut terlibat.
Para peserta kirab tidak hanya melintas di jalan. Sejumlah barongsai dari TITD Liong Hok Bio juga ”melipir” berjalan di trotoar dan mengambil amplop-amplop angpau yang digantungkan para pelaku usaha Tionghoa di toko masing-masing. Di sela-sela aktivitasnya, barongsai juga ramai dicegat oleh warga yang ingin berswafoto.
Gubernur Akmil Mayor Jenderal Legowo WR Jatmiko mengatakan, keterlibatan marching band Akmil ini adalah keterlibatan pertama mereka sebagai peserta kirab Cap Go Meh di Kota Magelang. ”Sebagai bagian dari warga masyarakat Kota Magelang, maka kami pun ingin terlibat dalam kemeriahan acara seperti kirab Cap Go Meh kali ini,” ujarnya.
Kami pun ingin terlibat dalam kemeriahan acara seperti kirab Cap Go Meh kali ini.
Di Akmil, taruna juga diajari beragam kesenian dari berbagai penjuru Nusantara, mulai dari topeng ireng khas Magelang hingga tari saman dari Aceh. Namun, ke depan, Legowo mengatakan, pihaknya juga berencana untuk mulai memperkenalkan kesenian barongsai kepada para taruna.
Salah satu tokoh pengusaha Tionghoa dari Magelang, David Herman Jaya, menyatakan harapannya dalam perayaan itu. Dengan masih bersemangat di Tahun Baru Imlek, David berharap kehidupan mendatang akan berlangsung lebih baik, seluruh masyarakat dilimpahi kegembiraan, dan kalangan pelaku usaha semakin mendapatkan keleluasaan dalam menjalankan usaha. ”Mudah-mudahan negara kita juga terhindar dari resesi,” ujarnya.
Ketua Yayasan Tri Bhakti Paul Chandra Wesi Aji mengatakan, perayaan Cap Go Meh kali ini dilaksanakan lebih meriah dengan membagikan 3.000 paket lontong cap go meh untuk masyarakat umum. Pembagian lontong sengaja dilakukan karena warga Tionghoa ingin berbagi rezeki sebagai perwujudan rasa syukur mereka mampu menghadapi pandemi.
”Setelah tiga tahun tidak bisa beraktivitas bersama, selayaknya kita mengucapkan syukur, akhirnya Tuhan memberi berkat, kesempatan bagi kita untuk merayakan Cap Go Meh secara meriah lagi,” ujarnya.
Pada Minggu (5/2/2023) malam, perayaan Cap Go Meh juga akan disemarakkan dengan penyalaan kembang api yang bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Magelang.