Harga Beras dan Bawang di Palangkaraya Melambung, Operasi Pasar Digelar
Sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, alami kenaikan harga. Pemerintah antisipasi dengan operasi pasar dan pasar penyeimbang.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Menjelang akhir tahun, harga bawang merah di Pasar Besar Palangkaraya dan Pasar Kahayan, Kalimantan Tengah, mulai melonjak, Jumat (29/11/2019).
PALANGKARAYA, KOMPAS — Harga beras dan bawang di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, melambung tinggi. Pemerintah daerah setempat mulai mengantisipasi lonjakan itu dengan operasi pasar dan pasar penyeimbang.
Kenaikan harga mulai terjadi sejak awal 2023. Di Pasar Besar Palangkaraya pada Rabu (1/2/2023), misalnya, harga bawang merah Rp 42.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 32.000 per kilogram. Harga bawang putih juga naik dari Rp 23.000 per kg menjadi Rp Rp 35.000 per kg.
Harga beras juga naik. Harga beras premium merek Mayang Usang dari Rp 18.000 per kg menjadi Rp 27.000 per kg dan harga beras Karang Dukuh dari Rp 22.000 per kg menjadi Rp 23.000 per kg. Selain itu, harga beras Siam Arjuna dari Rp 20.000 per kg menjadi Rp 22.000 per kg dan harga beras Mayang Hanyar dari Rp 17.000 per kg menjadi Rp25.000 per kg.
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Harga ayam potong terus melonjak mendekati Natal dan Tahun Baru 2020 di Pasar Kahayan dan Pasar Besar, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (29/11/2019).
Lutfi (37), pedagang barang kebutuhan pokok di Pasar Besar mengungkapkan, kenaikan harga beras terjadi karena banyak faktor. Salah satunya petani gagal panen akibat banjir. Dia mencontohkan banjir yang melanda kawasan Kalampangan, Palangkaraya.
Lutfi menambahkan, harga bawang ikut naik lantaran gelombang tinggi di laut. Akibatnya, hanya sedikit kapal yang berani berlayar membawa bahan pokok. ”Semua bawang ini dari Pulau Jawa. Saya ngambil-nya di Banjarmasin. Di sana stoknya terbatas,” katanya.
Menurut Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, kenaikan harga komoditas belum signifikan. Namun, fenomena ini sudah diantisipasi dengan berbagai upaya. ”Kami melaksanakan operasi pasar, sesuai arahan Presiden, Menteri Dalam Negeri, dan Gubernur Kalteng. Tujuannya memeriksa harga kebutuhan pokok sehingga bisa selalu dipantau dan dimonitor perkembangannya apalagi menjelang Lebaran 2023,” tutur Yuas.
Yuas menjelaskan, selain operasi pasar pemerintah daerah juga menyiapkan pasar penyeimbang untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Di pasar penyeimbang, kebutuhan pokok dijual dengan harga distributor sehingga tidak mempengaruhi kenaikan harga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Riza Ramadi menjelaskan, kebutuhan beras masih bisa dipenuhi pemerintah. Untuk mengendalikan harganya, dia bertumpu pada beras subsidi dengan merek dagang lokal Kalteng yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu. Beras subsidi tersebut, lanjut Riza, merupakan beras pera dan beras pulen dengan kualitas baik dan dapat menjadi pilihan masyarakat.
”Menyikapi kenaikan harga beras, kita bekerja sama dengan Bulog sudah menyediakan beras subsidi di Kota Palangkaraya dan Kota Sampit secara masif. Mulai minggu ini kita perluas lagi ke wilayah Sukamara dan Kapuas. Kita akan terus lakukan sampai memasuki nanti hari besar keagamaan, khususnya Idul Fitri,” kata Riza.
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama instansi terkait meluncurkan dua merek beras Kalimantan Tengah, yakni beras Siam Kahayan dan Burung Tingang, di Kota Palangkaraya, Rabu (12/1/2023),
Dua beras lokal Kalteng tersebut adalah beras Siam Kahayan dan Burung Tingang. Siam Kahayan, lanjut Riza, merupakan beras pera Inpari-42, sedangkan beras Burung Kahayan adalah beras pulen Inpari-46. Keduanya dijual dengan harga yang murah. Rinciannya, beras Siam Kahayan dijual dengan harga Rp 9.500 per kg dan beras Burung Tingang dijual dengan harga Rp 13.500 per kg.
”Harga langsung disubsidi pemerintah. Untuk beras Siam Kahayan disubsidi Rp 6.000 per kg, untuk yang Burung Kahayan disubsidi Rp 4.000 per kg,” Riza.
Kepala Bulog Kantor Wilayah Kalteng Sony Supriyadi mengungkapkan, Badan Pangan Nasional melakukan operasi pasar dengan pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras yang penyalurannya melalui Bulog di seluruh Indonesia. ”Penyaluran beras kualitas medium tujuannya untuk mengendalikan (harga), jangan sampai kenaikan signifikan dan sudah kami salurkan hampir di seluruh Kalteng. Kami sudah menyalurkan semuanya bahkan sekarang sudah sampai di angka 1.200 ton,” jelas Sony.