Warga Surabaya di atas 18 tahun di luar tenaga kesehatan dan lanjut usia mulai dapat menerima vaksinasi dosis keempat sebagai penguat demi menjaga masa perlindungan atau kekebalan komunitas dalam masa pandemi Covid-19.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya ingin mempercepat cakupan pemberian vaksinasi dosis keempat ke masyarakat umum. Untuk itu, vaksinasi dosis keempat kembali mulai serentak diberikan melalui puskesmas, kecamatan, kelurahan, dan gerai-gerai di kantor, pusat belanja, pasar, dan balai RT/RW.
”Vaksin sudah datang dari pemerintah pusat sehingga bisa diberikan kepada masyarakat umum,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (25/1/2023). Dosis keempat telah diberikan kepada tenaga kesehatan dengan cakupan 95 persen, sedangkan untuk warga lanjut usia dengan cakupan 17 persen. Dosis keempat mulai diberikan kepada publik dengan usia di atas 18 tahun sejak Selasa kemarin.
Eri melanjutkan, pemberian vaksinasi dosis keempat akan membantu aparatur dalam pengendalian pandemi Covid-19 yang menyerang sejak Maret 2020. Hampir tiga tahun pandemi berlangsung, pemerintah meyakini situasi pandemi akan terkendali dengan menjadi status endemi setidaknya selepas pertengahan tahun ini. Surabaya ingin situasi endemi bisa terwujud paling tidak pada Agustus 2023.
Berdasarkan laman resmi https://lawancovid-19.surabaya.go.id/, serangan penyakit ini masih ada. Kemarin ada penambahan 10 jiwa warga yang terkena Covid-19. Di sisi lain, 7 jiwa warga sembuh. Ada 1 jiwa warga yang meninggal berstatus pasien Covid-19.
Secara kumulatif atau sejak Maret 2020, di Surabaya tercatat 144.949 kasus dengan kesembuhan 141.773 kasus. Covid-19 telah merenggut 3.145 jiwa warga Surabaya.
Eri mengatakan, vaksinasi dosis keempat menjadi penting dalam upaya pengendalian pandemi demi percepatan menuju endemi. Percepatan bisa ditempuh salah satunya dengan cakupan vaksinasi dosis keempat sekaligus menyempurnakan pemberian dosis pertama, kedua, dan ketiga kepada warga. ”Vaksinasi secara serentak jika memungkinkan akan didorong untuk cakupan lebih luas dengan cepat,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menambahkan, vaksinasi dosis keempat telah didistribusikan dan diberikan kepada sebagian masyarakat melalui 63 lokasi atau seluruh puskesmas. ”Vaksinasi kami dorong digencarkan di gerai-gerai lai,n misalnya pusat belanja, balai RT/RW, pasar, kelurahan, dan kecamatan,” ujarnya.
Vaksinasi secara serentak jika memungkinkan akan didorong untuk cakupan lebih luas dengan cepat. (Eri Cahyadi)
Nanik melanjutkan, pemberian dosis pertama, kedua, dan ketiga juga tetap dilayani. Data dari laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id/ menyebutkan, masih ada sekitar 413.000 jiwa yang belum menerima vaksin dosis pertama, yakni di bawah usia 5 tahun dan warga sakit yang tidak bisa diberikan vaksinasi. Ada 1,65 juta jiwa yang belum menerima dosis kedua dan ketiga.
Adapun dosis keempat telah diberikan kepada hampir 75.000 jiwa warga Surabaya yang mayoritas tenaga kesehatan dan warga lanjut usia. Jumlah itu masih terlalu kecil karena cakupannya belum 1 persen dari sasaran yang 2,7 juta jiwa.
”Vaksinasi booster atau penguat ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan,” kata Nanik.
Mempertimbangkan data dan situasi epidemiologi Covid-19 dan keberadaan varian baru, pemerintah melanjutkan pemberian vaksinasi untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang menurun. Masyarakat yang telah menerima dosis ketiga setidaknya enam bulan lalu diminta untuk proaktif mendatangi puskesmas atau bertanya kepada pengurus RT/RW agar dapat segera terlayani mendapatkan dosis keempat.