Erupsi Gunung Marapi Semakin Besar, Hujan Abu Tipis Terjadi di Tanah Datar
Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik yang lebih besar dibandingkan kondisi empat hari terakhir. Hujan abu tipis dilaporkan terjadi di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi empat hari terakhir. Hujan abu tipis dilaporkan terjadi di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar.
Erupsi relatif besar terjadi dua kali pada Rabu (11/1/2023) pagi. Erupsi pertama terjadi pukul 08.25 dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara. Seismogram mencatat, erupsi itu memiliki amplitudo maksimum 8 milimeter dan durasi sekitar 2 menit 2 detik.
Kemudian, erupsi kedua terjadi pukul 09.41 dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Seismogram mencatat amplitudo maksimum 13,2 mm dan durasi sekitar 31 detik.
”Dalam kurun lima hari ini, dua erupsi itu yang terbesar sampai menjelang siang ini,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, Rabu. Adapun empat hari terakhir, ketinggian abu dalam sejumlah erupsi Gunung Marapi sejak Sabtu (7/1/2023) maksimal sekitar 300 meter di atas puncak.
Teguh menambahkan, setelah terjadinya erupsi relatif besar pada Rabu pagi, kondisi Gunung Marapi masih fluktuatif. Aktivitas gunung api itu masih didominasi tremor diikuti oleh letupan-letupan di puncak gunung. Hal tersebut menandakan aktivitas gunung masih berlanjut.
”Kami mengikuti dulu, sejauh mana hingga seminggu ke depan. Apakah trennya naik atau sebaliknya. Namun, dibandingkan dengan hari Sabtu, jumlah erupsinya meningkat. Dari hari pertama 15 kali, kemudian meningkat jadi 27 kali, 35 kali, 34 kali, sampai pagi ini sudah tercatat 11 kali,” ujar Teguh.
Teguh memaparkan, hingga sekarang, belum ada peningkatan status Gunung Marapi. Status gunung api itu masih Waspada atau Level II.
Imbauan kepada warga juga masih sama seperti rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebelumnya. Berdasarkan rekomendasi PVMBG, warga dilarang beraktivitas di sekitar radius 3 kilometer dari puncak gunung.
Hujan abu
Secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar Yusnen mengatakan, sebagian abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi pada Rabu pagi mengarah ke wilayah Tanah Datar. ”Abu vulkanik tipis turun di kaki gunung di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Sungai Tarab,” katanya.
Yusnen menjelaskan, hujan abu vulkanik tersebut belum berdampak pada kegiatan masyarakat. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. ”Walaupun demikian, kami tetap berkoordinasi dengan camat dan wali nagari,” ujarnya.
Terkait peningkatan aktivitas Gunung Marapi, Yusnen menyebutkan, BPBD Tanah Datar sudah menggelar rapat koordinasi dengan bupati dan organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait. ”Kami sudah bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk,” katanya.
Hingga sekarang, belum ada peningkatan status Gunung Marapi. Status gunung api itu masih Waspada atau Level II.
Sementara itu, di Agam, belum ada laporan turunnya hujan abu vulkanik di kawasan permukiman. ”Belum ada informasi hujan abu turun di wilayah Agam. Adapun masyarakat masih beraktivitas seperti biasa,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Bambang Warsito.
Adapun terkait mitigasi, Bambang mengatakan, BPBD Agam sudah mengadakan simulasi pada Desember tahun lalu. Peran setiap pemangku kebijakan sudah diatur. Begitu pula skenario evakuasi masyarakat. ”Mudah-mudahan tidak terjadi,” ujarnya.
Selain Gunung Marapi, Gunung Kerinci yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, dan Kabupaten Kerinci, Jambi, juga mengalami erupsi.
PVMBG mencatat, erupsi Gunung Kerinci terjadi pada Rabu (11/1/2023) pukul 05.46. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur.