Libatkan Wisatawan, Uji Coba Kunjungan Candi Borobudur Digelar 16 Januari
Uji coba terbatas untuk kunjungan ke bangunan Candi Borobudur akan digelar pada 16 Januari 2023. Kali ini, uji coba juga melibatkan kalangan wisatawan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko akan menggelar uji coba terbatas kunjungan ke bangunan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 16 Januari 2023. Selain kalangan internal perusahaan, uji coba ini juga melibatkan perwakilan dari sejumlah kalangan.
”Dalam uji coba tersebut, kami ingin mendengar dan mendapatkan masukan dari kalangan di luar internal, terutama dari kalangan pengunjung,” ujar Direktur Operasi dan Pengembangan Infrastruktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Mardijono Nugroho, Rabu (4/1/2023).
Perwakilan yang dilibatkan dalam uji coba, di antaranya, ialah dari Balai Konservasi Borobudur (BKB), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Magelang, media, dan wisatawan. Namun, karena uji coba bersifat terbatas, jumlah wisatawan yang diizinkan mengikuti kegiatan ini hanya 100-150 orang saja. Tiket kunjungan untuk mengikuti uji coba ini akan dijual secara daring.
Dalam uji coba tersebut, semua orang yang naik ke bangunan candi diwajibkan memakai sandal upanat yang didesain oleh BKB. Sandal upanat adalah sandal bersol lunak sehingga aman bagi batuan candi. Ini untuk menjaga kelestarian peninggalan budaya berusia 1.200 tahun itu.
Mardijono mengatakan, uji coba tersebut adalah yang ketiga kalinya dilaksanakan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Dua uji coba kunjungan ke bangunan candi yang digelar sebelumnya hanya dilakukan dengan melibatkan pihak internal perusahaan.
Uji coba ketiga ini diharapkan dapat sedikit menjawab pertanyaan dari masyarakat yang selama ini ingin mengetahui kapan bisa kembali berkunjung ke bangunan candi. ”Namun, di sisi lain, kami pun ingin melihat apakah kira-kira sudah siap dengan tata cara dan pola kunjungan baru atau tidak,” ujarnya.
Dalam kajian yang hingga saat ini masih dilakukan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko telah disepakati sejumlah hal yang nantinya wajib diterapkan dalam kunjungan ke bangunan candi. Selain membatasi jumlah kunjungan wisatawan di bangunan candi sebanyak 1.200 orang per hari, juga telah disepakati wisatawan di bangunan candi wajib mengenakan sandal upanat.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi mengatakan, sejak tahun lalu, pihaknya telah menyerap 1.500 pasang sandal upanat buatan warga di kawasan Borobudur. Sandal tersebut disiapkan sebagai stok jika sewaktu-waktu diperlukan untuk keperluan uji coba naik ke bangunan candi.
Selain harus mengenakan sandal upanat, setiap wisatawan yang naik ke bangunan candi nantinya juga wajib didampingi pemandu. Dengan adanya tambahan biaya untuk membeli sandal dan membayar jasa pemandu tersebut, wisatawan nantinya dikenai harga tiket khusus. Namun, sejauh ini, besaran harga tiket masih dalam proses kajian.
Kecelakaan
Pada 1 Januari 2023, di tengah ramainya wisatawan pada masa liburan Natal dan Tahun Baru, seorang pengunjung anak, Aurelio Rafael Aditya (7), tercebur ke dalam sumur sedalam sekitar 12 meter yang berada di dekat loket tiket pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur. Ketika itu, ibu Aurelio, Ismiyati, sedang pergi ke toilet, sedangkan korban bersama rombongan menunggu di luar.
Korban dievakuasi dengan menggunakan selang tebal sepanjang 8 meter.
Korban berlari dan melompat-lompat di atas tutup sumur yang terbuat dari cor beton. Namun, tiba-tiba saja tutup tersebut ambrol dan korban langsung tercebur ke dalamnya. Ketika itu, pertolongan langsung dilakukan oleh tiga personel Kodim 0705/Magelang yang bertugas di pos pengamanan terpadu Natal dan Tahun Baru.
”Ketika itu, korban dievakuasi dengan menggunakan selang tebal sepanjang 8 meter,” ujar Sersan Dua Rahman, personel Kodim 0705/Magelang. Selang itu dibawa dan dikalungkan oleh Rahman yang ketika itu turut masuk ke dalam sumur.
Proses evakuasi berlangsung sekitar 5 menit. Dalam kondisi lemas karena sempat terbenam dalam air sumur, korban dilarikan ke Puskesmas Borobudur dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merah Putih. Dari pemeriksaan petugas medis, korban dinyatakan dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.
Vice President of Health, Safety, Security, and Environmental PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko I Gusti Putu Ngurah Sedana mengatakan, pascakejadian tersebut, sumur itu dipagari. Pihaknya juga mengecek sumur-sumur lain di sekitar toilet, lokasi pompa, tandon, dan sarana prasarana lainnya agar aman bagi pengunjung.
”Sebagai destinasi super prioritas, Candi Borobudur harus dipastikan aman untuk dikunjungi wisatawan dari berbagai kalangan,” ujarnya.