Kunjungan ke Bangunan Candi Borobudur Baru Dibuka Tahun Depan
Aturan kunjungan ke bangunan Candi Borobudur tengah disusun. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, kunjungan baru bisa dibuka tahun depan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, September 2022.
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah masih terus melakukan kajian terkait aspek konservasi terkait kunjungan ke bangunan Candi Borobudur. Hasil kajian dan koordinasi lintas kementerian itu akan menjadi dasar pertimbangan penetapan prosedur standar operasi (SOP) terkait kunjungan ke bangunan candi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno mengatakan, karena kajian dan koordinasi masih berlangsung sampai sekarang, kunjungan ke bangunan candi kemungkinan tidak akan dibuka dibuka tahun ini.
”Kunjungan ke bangunan Candi Borobudur dengan SOP-nya, dimungkinkan paling cepat dibuka pada kuartal kedua tahun depan,” ujarnya dalam keterangan persnya di sela-sela acara Pabbaja Samanera Sementara di Taman Lumbini, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (17/12/2022).
Saat ini, lanjut Sandiaga, pemerintah hanya semata-mata mempertimbangkan masalah konservasi candi. Adapun dengan melihat carriying capacity Candi Borobudur, jumlah wisatawan di bangunan candi nantinya akan dibatasi 1.200 orang per hari.
Wisatawan asing mengunjungi obyek wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8/2019). Candi Borobudur merupakan salah satu dari empat destinasi wisata prioritas pemerintah.
Kendatipun demikian, sesuai dengan instruksi presiden, pemerintah nantinya juga tidak akan menetapkan tarif tiket naik ke bangunan candi, dengan besaran yang pernah dipublikasikan sebelumnya. “Tidak ada tarif tiket khusus dengan nilai fantastis seperti yang pernah diwacanakan sebelumnya,” ujarnya.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pernah menyampaikan bahwa bagi pengunjung yang ingin naik ke bangunan candi, nantinya akan diberlakukan tiket khusus senilai Rp 750.000 per orang.
Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Hetty Herawati mengatakan, saat ini PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko tengah melakukan upaya pembahasan dan penyusunan SOP kunjungan ke bangunan candi, bersama dengan sejumlah kementerian. Dalam hal ini, kementerian yang diajak untuk berkoordinasi adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invesrasi.
Candi Borobudur tampak ramai dikunjungi wisatawan, Selasa (21/6/2022). Demi menjaga kelestarian candi, jumlah pengunjung yang naik ke bangunan candi akan dibatasi. Namun, hingga saat ini, struktur bangunan Candi Borobudur masih ditutup untuk kunjungan.
Kendatipun demikian, Hetty mengatakan, sejauh ini, pembicaraan sudah mengerucut pada sejumlah hal yang telah disetujui untuk menjadi kesepakatan bersama. Selain nantinya akan jumlah wisatawan di bangunan candi akan dibatasi, saat ini juga telah disepakati bahwa wisatawan di bangunan candi wajib mengenakan alas kaki khusus atau upanat.
Hetty menuturkan, desa-desa di Kecamatan Borobudur telah menjalani pelatihan pembuatan upanat, dan semuanya telah siap untuk mulai memproduksi sandal. “Tenaga pembuat dan bahan baku upanat telah siap. Aktivitas produksi tinggal menunggu kapan candi dibuka saja,” ujarnya.
Sekitar satu minggu lalu, menurut dia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko telah melakukan satu kali uji coba naik ke bangunan candi. Namun, direncanakan nantinya masih akan dilakukan beberapa kali uji coba lagi sebelum akhirnya bangunan candi resmi dinyatakan bisa dibuka untuk kunjungan.