Bangunan Candi Borobudur hingga saat ini belum dibuka untuk kunjungan wisatawan. Kunjungan nantinya masih menunggu aturan yang ditetapkan Kemendikbudristek.
Oleh
REGINA RUKMORINI, FERGANATA INDRA RIATMOKO
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko hingga saat ini masih menunggu prosedur standar operasi (SOP) terkait kunjungan wisatawan di bangunan candi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. SOP ini nantinya akan menjadi acuan untuk pelaksanaan kunjungan wisatawan saat candi sudah dibuka.
Vice President Marketing and Sales PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Pujo Suwarno mengatakan, SOP inilah yang saat ini ditunggu untuk menjadi dasar pertimbangan penentuan kebijakan selanjutnya terkait kunjungan wisatawan di candi.
”Setelah adanya SOP, setidaknya kami bisa memulai dengan melakukan kegiatan uji coba kunjungan wisatawan ke bangunan Candi Borobudur,” ujar Pujo yang saat ini juga menjabat Wakil Sementara General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Senin (27/6/2022).
Sembari menunggu SOP, Pujo menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan berbagai sarana yang akan melengkapi kebutuhan wisatawan saat mengunjungi bangunan candi. Terkait sandal upanat, misalnya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, bekerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur, menyiapkan tenaga untuk memproduksi dan memverifikasi bahan-bahan alam dari Magelang yang bisa dipakai sebagai bahan baku sandal.
Sandal upanat adalah sandal dengan sol lunak, yang sengaja dirancang untuk mengurangi gesekan yang biasanya terjadi antara alas kaki pengunjung dan batuan candi.
Pujo menambahkan, pihaknya saat ini juga tengah menginventarisasi sumber daya manusia yang bisa diberdayakan sebagai pemandu wisata pendamping wisatawan.
”Kami tengah mendata keseluruhan tenaga, mulai dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), dari kelompok usaha kreatif, hingga dari karyawan kami sendiri, yang nantinya bisa diarahkan untuk menjalani program sertifikasi pemandu wisata dan dapat mendampingi wisatawan Candi Borobudur,” ujarnya.
Saat ini, karena bangunan candi belum dibuka, kunjungan wisatawan hanya sebatas di pelataran candi. Pada hari biasa, jumlah kunjungan wisatawan berkisar 3.000-5.000 orang per hari. Namun, pada musim libur sekolah selama seminggu terakhir, jumlah wisatawan berkisar 5.000-7.000 orang per hari, bahkan hingga 10.000 orang per hari pada Sabtu dan Minggu.
Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati mengatakan, pihaknya sudah membuat usulan SOP untuk kunjungan wisatawan Candi Borobudur. Usulan SOP itu sudah diserahkan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Dia juga belum bisa memastikan kapan bangunan candi bisa dibuka untuk kunjungan wisatawan. ”Sejauh ini, kami belum menerima informasi apa-apa terkait kunjungan di bangunan Candi Borobudur,” ujarnya.
Sementara itu, selain mendapatkan kunjungan wisatawan dari rombongan keluarga, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur pada Senin (27/6/2022) juga dikunjungi oleh 53 sastri dan sejumlah biksu, yang melakukan pradaksina, mengelilingi Candi Borobudur. Sastri bermakna murid pertama, di mana mereka saat ini menjalani tahapan awal untuk menjadi seorang biksu.