Cuaca ekstrem berpotensi melanda NTT hingga 5 Januari 2023. Masyarakat diminta waspada.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem yang melanda hampir seluruh wilayah NTT hingga 5 Januari 2023. Masyarakat diingatkan waspada dengan kemungkinan bencana hidrometeorologis yang sudah terjadi di beberapa wilayah belakangan.
Pantauan di Kota Kupang pada Jumat (30/12/2022), angin berembus kencang dari arah barat selama hampir satu pekan terakhir. Awan hujan juga memenuhi langit kota itu sehingga sesekali turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Kepala Stasiun Meteorologi Eltari Kupang Agung S Abadi mengatakan, potensi cuaca ekstrem itu masih berlangsung hingga 5 Januari 2023. Cuaca ekstrem ditandai dengan angin kencang berkecepatan di atas 50 kilometer per jam. Selain itu, hujan lebat sepanjang hari.
Dengan kondisi seperti ini, hanya kapal milik Pelni yang berukuran belasan gros ton yang bisa berlayar.
Meningkatnya angin kencang dipengaruhi pertumbuhan awan kumulonimbus di NTT. Saat ini belum ada tanda-tanda awan tersebut bergeser dari wilayah NTT. ”Angin yang semakin kencang menyebabkan tinggi gelombang di perairan,” ujarnya.
Ia meminta masyarakat tidak panik dan selalu memperbarui informasi yang dikeluarkan BMKG. Belakangan beredar informasi akan terjadi badai di NTT. Informasi sesat ini membangkitkan rasa trauma masyarakat yang pernah dilanda badai Seroja pada Apri 2021.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT Ambrosius Kodo mengatakan, cuaca buruk selama satu pekan terakhir telah menyebabkan bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah. Dampak terparah adalah di Kabupaten Kupang. Ribuan orang mengungsi.
Ia meminta masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana agar mengungsi ke tempat yang aman. Lokasi rawan dimaksud seperti pinggir sungai dan tebing. Jika hujan sudah lebih dari setengah hari, masyarakat diminta segera menyingkir.
Ia mengingatkan pentingnya evakuasi mandiri tanpa harus menunggu petugas. Dalam catatan kebencanaan, korban selamat berkat bantuan regu penyelamat hanya 1 persen. ”Untuk kebutuhan tanggap darurat bisa hubungi posko dengan nomor 081138447777,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan agar tidak mengizinkan pelayaran, terutama feri, kapal perintis, dan pelayaran rakyat. Pasalnya, gelombang tinggi terjadi di hampir seluruh perairan NTT.
Di sisi selatan Kota Kupang yang menjadi jalur pelayaran paling ramai di NTT, tinggi gelombang mencapai 6 meter. ”Dengan kondisi seperti ini, hanya kapal milik Pelni yang berukuran belasan gros ton yang bisa berlayar,” katanya.
Kepala PT Pelni Cabang Kupang Antonius Lumbangaol memastikan sebanyak enam kapal Pelni berukuran besar akan tetap melayani angkutan laut di NTT. ”Sebelumnya ada lima kapal, tapi ditambah satu lagi. Cuaca buruk menjadi salah satu pertimbangan biar mobilitas orang dapat terbantu,” ucapnya.
Ia berharap calon penumpang yang gagal berlayar dengan feri atau kapal perintis dapat mendatangi pelabuhan terdekat yang disinggahi kapal Pelni. Jadwal keberangkatan dapat dipantau pada situs web resmi Pelni.