Penyeberangan di Bakauheni Lancar, ASDP Belum Berlakukan Sistem Tunda
Arus penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, saat ini ramai lancar. Sistem tunda untuk mengurai kemacetan saat terjadi lonjakan arus balik disiapkan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
KOMPAS/IQBAL BASYARI
Kapal ro-ro rute Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni bersandar di Dermaga 6, Pelabuhan Merak, Banten, pada Juni 2018.
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Memasuki hari kedua setelah perayaan Natal 2022, jumlah penumpang kapal yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Banten, atau sebaliknya, belum mengalami lonjakan yang signifikan. Sistem tunda yang disiapkan untuk mengurai kemacetan di pelabuhan pun belum diterapkan.
”Situasi penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni saat ini ramai lancar. Memang ada kenaikan jumlah kendaraan, tapi masih bisa ditangani dengan baik. Sampai saat ini, delay system (sistem tunda) yang telah disiapkan belum diterapkan,” kata petugas Humas PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) Cabang Utama Pelabuhan Bakauheni, Syaifulahil M Harahap, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (27/12/2022).
Berdasarkan data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Utama Pelabuhan Bakauheni, pada Senin (26/12/2022), jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni sebanyak 34.820 orang.
Penumpang kapal didominasi pemudik yang menggunakan kendaraan, yakni 32.824 orang, sementara penumpang pejalan kaki hanya 1.996 orang. Adapun jumlah kendaraan yang menyeberang sebanyak 7.931 unit, yang didominasi roda empat sebanyak 3.941 unit.
Dari Pelabuhan Merak, jumlah penumpang yang menyeberang ke Lampung pada Senin 36.570 orang. Jumlah penumpang kapal dalam kendaraan 34.386 orang, sementara jumlah penumpang pejalan kaki 2.121 orang. Adapun jumlah kendaraan yang menyeberang 7.874 unit, yang didominasi kendaraan roda empat 4.280 unit.
Syaiful menjelaskan, ASDP menyiapkan sistem tunda untuk mengantisipasi kemacetan di pintu masuk pelabuhan dan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar saat arus balik Natal dan Tahun Baru. Jika terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, kendaraan pemudik dari arah Bandar Lampung akan dialihkan sementara ke Rest Area Kilometer 20 Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Di rest area tersebut, petugas akan memeriksa tiket untuk memastikan calon penumpang kapal sudah membeli tiket secara daring. Hal itu penting untuk mempercepat layanan di pintu masuk pelabuhan.
Terkait kondisi cuaca, kata Syaiful, di sekitar Pelabuhan Bakauheni masih mendung dan hujan. Ketinggian gelombang di rute pelayaran Merak-Bakauheni berkisar 1,25-2,5 meter dengan kecepatan angin 25 knot (46 kilometer per jam). Kendati demikian, cuaca buruk dan gelombang yang cukup tinggi itu tidak sampai mengganggu aktivitas pelayaran dan sandar kapal. ”Sailing time (waktu pelayaran) kapal masih normal, sekitar 1,5 jam untuk kapal eksekutif dan 2,5 jam untuk kapal reguler,” ujarnya.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Foto aerial ruas Jalan Tol Trans-Sumatera dengan latar belakang kesibukan di pelabuhan penyeberangan Bakauheni, Lampung, Sabtu (24/12/2022).
Gelombang tinggi
Stasiun Meteorologi Maritim Panjang BMKG Lampung mengeluarkan peringatan dini untuk sebagian besar wilayah perairan Lampung. Kecepatan angin juga bisa mencapai 30 knot sehingga nelayan dan kapal besar yag berlayar harus waspada.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Panjang BMKG Lampung, Achmad Raflie Pahlevi, melaporkan, gelombang setinggi 1,25 meter-2,5 meter berpotensi terjadi di wilayah Teluk Lampung bagian utara, perairan timur Lampung bagian utara, dan Selat Bangka bagian utara dan selatan. Sementara, gelombang setinggi 2,5 meter-4 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan barat Lampung dan Teluk Lampung bagian selatan.
Adapun gelombang setinggi 4-6 meter berpotensi terjadi di Selat Sunda bagian barat dan Samudra Hindia barat Lampung. ”Peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang di wilayah perairan Lampung berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan,” ujar Achmad.