Gagal Pengereman, Sopir Truk Tewas di Simpang Muara Rapak, Balikpapan
Sebuah truk molen yang diduga gagal mengerem dan menabrak truk molen lain yang terparkir, Selasa (27/12/2022). Seorang sopir meninggal.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Kecelakaan truk di sekitar simpang Muara Rapak Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, kembali terjadi. Sebuah truk molen yang diduga gagal mengerem dan menabrak truk molen lain yang terparkir pada Selasa (27/12/2022). Seorang sopir tewas.
Kecelakaan itu terjadi Selasa sekitar pukul 15.30 Wita. Ahmad (45), seorang pekerja bangunan yang berada di lokasi, mengatakan, sebuah mobil truk molen berpelat AB 9034 AK berjalan dari arah Batu Ampar menuju Jalan Ahmad Yani. Di jalan menurun tersebut, mobil itu tiba-tiba membanting setir ke kiri.
Di kiri jalan terdapat pengerjaan proyek jalan yang ditutup jajaran seng. Truk molen itu kemudian menabrak seng tersebut dan menyeret seng-seng itu hingga sejauh 50 meter. Truk kemudian menabrak truk molen lain yang sedang terparkir.
”Posisi (truk molen) yang ditabrak ada di dalam pagar seng. Molen yang ditabrak untuk ngecor di (proyek) sini,” ujuar Ahmad. Sopir yang menabrak itu terjepit di ruang kemudi dan bisa diselamatkan warga. Namun, kemudian ia muntah. Di kepalanya ada luka.
Belakangan diketahui sopir truk molen yang diduga mengalami gagal pengereman itu adalah Alex Thomas (61). Alex kemudian dibawa ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan. Ia meninggal dalam perawatan di rumah sakit.
”Kabar terbaru, sopir (Alex) meninggal di rumah sakit,” kata Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Yusuf Sutejo.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Balikpapan Komisaris Ropiyani mengatakan, lantaran terjadi benturan keras, bagian kemudi truk tronton yang dikemudikan Alex remuk. Warga dan kepolisian di lokasi sempat kesulitan menyelamatkan Alex yang terjepit di ruang kemudi.
”Kernet truk luka ringan dan dalam keadaan sadar penuh. Dugaan sementara, karena tak seimbang, sopir gagal melakukan pengereman sehingga membanting stir ke kiri,” kata Ropiani.
Kecelakaan di sekitar simpang Muara Rapak bukan hal baru. Pada 21 Januari 2022, sebuah truk mengalami rem blong di jalan menurun dan menabrak puluhan kendaraan yang sedang berhenti saat lampu merah. Kejadian itu menewaskan empat orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Pada Juni 2022, Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi kecelakaan maut di Muara Rapak. Sejumlah rekomendasi dikeluarkan. Salah satunya, KNKT menyebutkan bangunan yang dibuat di atas jalan raya(fly over), bukan satu-satunya opsi untuk mengurangi potensi kecelakaan. Sebab, fly over yang dibangun di sejumlah daerah malah membuat masalah baru, seperti kemacetan dan kecelakaan.
Saat ini, pemerintah sedang membuat lajur jalan baru di Simpang Muara Rapak. Panjangnya sekitar 700 meter dengan titik paling lebar mencapai 5,8 meter. Lajur baru ini dibuat agar tak terjadi penumpukan kendaraan saat lampu merah di jalan menurun Muara Rapak. Pengemudi bisa langsung belok ke jalur lain untuk menghindari penumpukan kendaraan (Kompas, 7/9/2022).