Taman Botani Baturraden di Banyumas, Jawa Tengah, buka hingga pukul 22.00. Tempat ini bisa jadi wisata edukasi pengenalan aneka tanaman sekaligus menikmati alam lereng gunung di malam hari.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
Awan pekat memeluk kawasan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (25/12/2022) malam. Rintik hujan mulai turun. Di balik gelapnya malam, lampu taman yang berwarna-warni menerangi aneka tanaman yang tersebar di Taman Botani Baturraden.
Meski hujan turun, sejumlah wisatawan tetap antusias menikmati wisata malam di obyek wisata edukasi yang baru dibuka pada Sabtu (24/12/2022) itu. Beberapa anak terlihat berlari-lari sambil mengamati aneka tanaman di empat green house di obyek wisata milik Pemerintah Kabupaten Banyumas tersebut.
”Tempatnya bagus, sayangnya sedang hujan. Tapi, ya, maklum juga di lereng gunung pasti sering hujan,” kata Suhar (44), pengunjung dari Purwokerto, Banyumas.
Suhar datang ke Taman Botani Baturraden bersama keluarganya. Mereka tampak menikmati berjalan-jalan di taman tersebut. ”Ini mumpung anak-anak sudah libur sekolah, jadi bisa jalan-jalan. Apalagi, tempatnya baru dan banyak jenis tanamannya,” ucapnya.
Saat memasuki Taman Botani Baturraden, pengunjung harus menapaki tangga lumayan tinggi yang diterangi garis lampu berwarna biru. Setelah itu, pengunjung akan melintasi jembatan kaca untuk tiba di green house pertama.
Di tempat itu, pengunjung disambut sebuah boneka beruang raksasa dari tanah yang ditumbuhi rumput. Di sekelilingnya, terdapat tanaman keras seperti pohon maja, pachira, anting putri, pule, gajah mini, beringin jepang, nolina, dan beringin dolar.
Untuk menuju green house kedua, pengunjung harus kembali meniti anak tangga dan jembatan kaca. Di green house kedua, terdapat aneka anggrek seperti jenis dendrobium dan vanda.
Sementara itu, di green house ketiga, ada aneka bonsai dan tanaman bromelia. Bromelia adalah kelompok tanaman di bawah keluarga Bromeliaceae yang tediri atas sekitar 3.000 spesies.
Tanaman tersebut berasal dari Amerika. Di green house ketiga itu, terdapat beberapa tanaman bromelia, seperti tricolor, yin yang, giant, criptantus, pink rose, compacta, varigata, nanas, dan tusuk konde.
Di green house keempat atau paling atas, pengunjung disambut taman kaktus. Di sini, ada kaktus jenis cereus peruvianus atau dikenal juga dengan kaktus koboi. Ada juga Euphorbia lactea white atau kaktus susu karena warnanya putih, opuntia atau kaktus centong, kaktus grafting, serta Euphorbia trigona Rubra.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, Taman Botani Baturraden bisa menjadi obyek wisata edukasi baru untuk masyarakat Banyumas. Husein berharap, seiring berjalannya waktu, obyek wisata itu bisa menghadirkan inovasi untuk menarik kunjungan wisatawan.
Selain itu, Husein berpesan, pengelola Taman Botani Baturraden juga harus memperhatikan keamanan dan keselamatan pengunjung. Pada 24 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023, Taman Botani Baturraden memberlakukan tarif khusus, yakni Rp 10.000 per orang. Setelah periode itu, akan dikenai tarif normal untuk umum.
Taman Botani Baturraden bisa menjadi obyek wisata edukasi baru untuk masyarakat Banyumas.
Direktur Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pariwisata Baturraden Yanuar Pratama menyampaikan, Taman Botani Baturraden dibuka setiap hari pukul 08.00-22.00 WIB. Pada masa normal, tarif masuknya adalah Rp 15.000 per orang untuk hari kerja dan Rp 20.000 untuk akhir pekan.
”Anak usia di bawah 5 tahun tidak dipungut biaya, sedangkan anak usia 6-12 tahun dikenai potongan 50 persen dari tarif normal,” kata Yanuar.
Taman Botani Baturraden bisa menjadi salah satu destinasi wisata saat berlibur di wilayah Banyumas. Sembari menikmati udara malam nan segar di lereng pegunungan, pengunjung bisa mengenal aneka tanaman yang tertata rapi di tempat ini.