Dukung Wisata Susur Sungai, Dua Kapal Disiapkan di Sungai Serayu
Sejumlah fasilitas pendukung wisata disiapkan di Banyumas. Dua kapal wisata sedang digarap pengerjaannya untuk wisata susur sungai.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·4 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Dua kapal wisata yang masing-masing berkapasitas 27 orang sedang dipersiapkan di Halte Sungai Serayu, Tambaknegara, Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah. Kapal disiapkan untuk mendukung wisata susur Sungai Serayu sebagai bagian dari pengembangan wisata di Banyumas.
”Kapal ini berkapasitas penumpang 24 orang dan anak buah kapal 3 orang, jadi total 27 orang. Nanti di bagian atas bisa untuk selfie (swafoto),” kata Kepala UPTD Pengelola Sarana dan Prasarana Perhubungan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Taryono di Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (1/12/2022). Adapun pagu anggaran pengadaan dua kapal wisata ini mencapai Rp 1,2 miliar yang bersumber dari ABPD Kabupaten Banyumas.
Penyerahan kapal kepada pemerintah daerah, lanjut Taryono, maksimal dilakukan pada 26 Desember 2022.
Di halte Sungai Serayu , tampak 4 kapal yang per dua unit digabung menjadi satu unit kapal wisata. Salah satu kapal wisata tampak sudah menyatu, sedangkan lainnya masih tampak terpisah.
Sambil menunggu proses perangkaian kapal wisata, kata Taryono, pihaknya juga sedang mengurus sejumlah perizinan, anak buah kapal, nakhoda, dan juru mesin. ”Dari sisi administrasi harus diurus surat kapal, sertifikat keselamatan kapal, PAS kecil (surat tanda kebangsaan kapal), dan lain-lain,” katanya.
Selain pengadaan dua perahu wisata tahun ini juga telah diselesaikan pembuatan ceruk tempat sandar kapal tahap 1 di tepian sungai dengan nilai anggaran Rp 1 miliar. Ceruk berukuran panjang 40 meter dan lebar 20 meter dengan kedalaman 2,5 meter. ”Kalau sesuai DED (detail engineering design), butuh anggaran sampai Rp 9 miliar jika semua (sisi) memakai sheet pile. Namun, karena anggarannya hanya Rp 1 miliar, jadilah seperti ini pakai bambu. Sheet pile baru ada di pintu masuk, baru ada 15 batang,” katanya.
Cerukan ini dibangun antara lain agar kapal bisa disandarkan atau diparkir dengan aman mengingat kontur sungai yang berkelok dan arus yang deras berpotensi menyebabkan kapal hanyut. Ceruk dibangun juga untuk menahan abrasi.
Meski demikian, dengan segala pembangunan yang dilakukan, Taryono menyampaikan belum dapat memastikan kapan wisata susur sungai itu bisa dibuka. Pasalnya, saat ini pihaknya masih fokus pada pembenahan fasilitas dan mempersiapkan sejumlah persyaratan administrasi demi menciptakan wisata yang memerhatikan keselamatan pengunjung.
Taman Botani
Pengembangan wisata di Banyumas juga dilakukan di Baturraden dengan membangun Taman Botani yang secara fisik pembangunannya telah mencapai 90 persen. Taman itu direncanakan dibuka pada akhir Desember saat libur akhir tahun.
Bupati Banyumas Achmad Husein bersama jajarannya mengecek progres pembangunan Taman Botani dan juga jalan penghubung Baturraden-Serang (Purbalingga) di lereng Gunung Slamet. Pembangunan taman menggunakan dana APBD Kabupaten Banyumas dengan nilai mencapai Rp 1,423 miliar.
Husein menyebutkan, bangunan fisik Taman Botani sudah rampung lebih dari 90 persen, tapi dari sisi botani atau kelengkapan tanaman yang dapat dipelajari oleh pengunjung tampaknya masih kurang memuaskan. ”Kalau dilihat dari judul taman botani dengan apa yang ada di dalam itu masih jauh dari harapan atau rencana bahwa ada botani yang bisa dipelajari. Oleh karena itu, kalau ingin buka cepat, supaya tidak mengecewakan pengunjung, nama botaninya harus diganti,” tutur Husein.
Di dalam taman ini baru ada sejumlah tanaman, seperti kaktus kecil, kaktus warna, dan kaktus centong, sokka merah, sokka kuning, serta aneka anggrek seperti dendrobium dan vanda. ”Nanti namanya diganti saja dan disesuaikan dengan apa yang ada dulu. Jadi, nanti yang dijual di sini adalah view, bukan botaninya. Untuk botaninya, nanti bisa dikerjasamakan dengan Unsoed, misalnya supaya sesuai harapan,” kata Husein.
Untuk mempermudah akses masyarakat ke Banyumas, pembangunan jalan penghubung ke Purbalingga melalui Kebun Raya Baturraden masih terus dikerjakan. Sejumlah truk pengangkut material, batu, pasir, dan juga truk molen pengangkut cor semen tampak berlalu lalang di sekitar lokasi. Pembangunan jalan ini didanai oleh Bantuan Gubernur Jawa Tengah dengan nilai mencapai Rp 9,479 miliar. Pembangunan jalan ini dimulai pada 27 Juni 2022 dan ditargetkan selesai pada 23 Desember 2022.
Menurut Husein, pembangunan dan pembenahan di sejumlah lokasi wisata di Banyumas diharapkan bisa menjadi daya tarik pengunjung sekaligus sebagai pengembangan simpul ekonomi. Wisata di Sungai Serayu, misalnya, yang terletak di Banyumas sisi selatan atau sekitar 15 kilometer dari Kota Purwokerto, diharapkan menggeliatkan pusat ekonomi baru.