Libur Natal dan Tahun Baru, 600.000 Wisatawan Diperkirakan Serbu Batu
Masyarakat memanfaatkan libur Natal dengan berwisata ke Kota Batu, Jawa Timur.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Arus kendaraan, sebagian wisatawan, yang tengah melintas di Jalan Ir Soekarno, Kota Batu, Jawa Timur, saat libur Natal, Minggu (25/12/2022), tampak padat merayap.
BATU, KOMPAS — Sejumlah obyek wisata di Kota Batu, Jawa Timur, ramai dikunjungi wisatawan yang mengisi libur Natal, Minggu (25/12/2022). Pemerintah Kota Batu memperkirakan tingkat kunjungan wisatawan sejak libur Natal hingga pergantian tahun mencapai 600.000 orang.
Meningkatnya jumlah pengunjung saat libur Natal bisa dilihat dari kondisi tempat parkir sejumlah obyek wisata yang penuh, seperti Jatim Park Group, Taman Rekreasi Selecta, dan kawasan sekitar Alun-alun Kota Batu.
Selain itu, terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik, seperti simpang empat Desa Kepuharjo-depan Kampus Institut Teknologi Nasional (Kabupaten Malang), simpang tiga Jalan Raya Dieng-Jalan Brantas di Kelurahan Sidomulyo di Kecamatan Bumiaji, dan Jalan Ir Soekarno di Kecamatan Junrejo.
Harno, salah seorang pengurus Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, yang menyediakan wisata petik apel, mengatakan, jumlah wisatawan dua hari terakhir mencapai 200-300 orang. Kondisinya sangat berbeda dengan libur Natal tahun 2020 dan 2021.
”Situasi sudah membaik, seperti yang diharapkan. Kunjungan wisatawan sudah mulai normal kembali di akhir tahun. Saat pandemi, jumlah wisatawan hanya puluhan orang saja per hari,” ujarnya.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Suasana pusat Kota Batu, Jawa Timur, yang baru diguyur hujan saat libur Natal, Minggu (25/12/2022). Tampak kendaraan dari luar daerah tengah melintas di kawasan itu.
Dengan membayar tiket Rp 25.000 per orang, mereka bisa menikmati apel sepuasnya di dalam kebun. Harga tiket tidak berubah. Namun, menurut Harno, produksi apel saat ini agak berkurang. Sebagian besar wisatawan petik apel di KTMA berasal sejumlah daerah di Jawa, utamanya Jawa Barat.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan, sesuai prediksi sebelumnya bahwa libur Natal kali ini menjadi awal puncak kunjungan wisata saat libur akhir tahun.
Sujud, yang juga menjabat sebagai Direktur Taman Rekreasi Selecta, mengatakan, hingga pukul 11.00 sudah ada sekitar 3.500 wisatawan yang masuk ke Selecta. Sampai Minggu sore diperkirakan jumlah wisatawan mencapai 7.000-8.000 orang. Pada hari Sabtu (24/12/2022), jumlah pengunjung Selecta 3.950 orang.
”Kalau 10.000 orang kemungkinan baru pada akhir tahun (31 Desember 2022 dan 1 Januari 2023). Hari ini masih di bawah angka itu karena sebagian masih merayakan Natal, belum menuju ke lokasi wisata,” ujarnya.
Sujud memperkirakan, ramainya kunjungan wisata akan bertahan hingga sepekan ke depan. Pada hari kerja (Senin-Jumat), jumlah pengunjung diperkirakan turun 50 persen dari kondisi hari ini. Hal itu karena para pekerja, termasuk aparatur sipil pemerintah, banyak yang belum libur.
Terkait hunian hotel, menurut Sujud, tingkat reservasi hampir mencapai 90 persen. Sementara untuk Senin (26/12/2022)-Selasa (27/12/2022) masih 70 persen.
”Tadi malam okupansi hotel 90 persen lebih. Hari ini insya Allah 90 persen lebih. Baru Senin-Selasa agak turun, tetapi Rabu mulai naik lagi,” ujarnya.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Setelah berteduh dari hujan, sejumlah wisatawan kembali menuju Alun-alun Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (25/12/2022). Jumlah wisatawan ke Batu meningkat pada libur Natal kali ini dan lebih baik dari dua tahun sebelumnya.
Saat malam pergantian tahun, hampir semua hotel di Batu menyelenggarakan atraksi dan pertunjukan musik yang selama dua tahun terakhir absen digelar.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan, dibandingkan dua tahun sebelumnya, jumlah wisatawan ke Batu akhir tahun ini jauh lebih bagus. Pihaknya memperkirakan jumlah wisatawan mencapai 600.000 orang pada periode 24 Desember 2022-1 Januari 2023.
”Dibandingkan 2020 dan 2021, tentu lebih banyak tahun ini. Saat itu hanya 200.000-250.000 orang,” ujarnya.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batu tahun ini diperkirakan mencapai 7 juta orang atau menyamai kondisi sebelum pandemi.
Meski saat ini pandemi melandai, menurut Arief, pelaku wisata dan wisatawan yang berkunjung ke wilayahnya tetap diimbau mengikuti aturan yang masih berlaku. Protokol kesehatan diperhatikan, seperti menggunakan masker dan jaga jarak.