Ada Wulan Kapitu, Bromo Tetap Beroperasi Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Bromo yang banyak dikunjungi pelancong saat libur akhir tahun tetap beroperasi Natal dan Tahun Baru ini. Meskipun saat bersamaan, masyarakat Tengger merayakan Wulan Kapitu.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS-Obyek wisata Gunung Bromo tetap beroperasi pada libur Natal dan Tahun Baru 2023 meski pada saat bersamaan Masyarakat Tengger tengah merayakan tradisi Wulan Kapitu. Pembatasan kendaraan ke Kaldera Tengger hanya berlangsung pada awal dan akhir Wulan Kapitu.
Wulan Kapitu sendiri merupakan bulan ke tujuh dalam kalender masyarakat Tengger. Bulan ke tujuh dianggap suci oleh sesepuh dan tokoh masyarakat setempat. Selama Wulan Kapitu sesepuh Tengger melakukan ritual “puasa mutih” guna menahan sifat keduniawian dan mendekatkan diri kepada Pencipta.
Kepala Sub-Bagian Data Evaluasi dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) Sarif Hidayat, Jumat (16/12/2022), mengatakan, pembatasan kendaraan dilakukan 23 Desember pukul 18.00 sampai 24 Desember pukul 18.00 dan 21 Januari 2023 pukul 18.00 sampai 22 Januari 2023 pukul 18.00.
Selain awal dan akhir Wulan Kapitu, Bromo beroperasi seperti biasa. “Ini tahun ketiga di mana kunjungan wisatawan tidak ditutup selama Wulan Kapitu. Namun, dibatasi tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor ke kawah Bromo. Untuk mereka yang tetap ingin ke Bromo bisa menggunakan kuda, sepeda, atau jalan kaki,” ujarnya.
Selama penutupan kaldera, kendaraan bermotor dibatasi hanya sampai Pakis Bincil untuk wisatawan yang melalui Pasuruan, dari arah Malang dan Lumajang dibatasi sampai Jemplang, serta Cemorolawang di Probolinggo. Pengaturan ini bisa berubah apabila ada kondisi emergensi.
Penutupan kaldera pada awal dan akhir Wulan Kapitu ini didasarkan pada surat Parisada Hindu Dharma Kabupaten Probolinggo Nomor 219/PHDI-KAB/XII/2022.
Tetap waspada
Selain pembatasan terkait tradisi masyarakat, lanjut Sarif, pihak BBTNBTS juga masih menutup akses pendakian ke Gunung Semeru. Saat ini, status Semeru kembali ke siaga level 3 setelah dua pekan lalu sempat naik menjadi awas level 4 pascaerupsi 4 Desember.
Disinggung soal fasilitas baru, yakni jembatan kaca Seruni Point yang membentang di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Sarif mengatakan fasilitas itu kemungkinan belum bisa dinikmati pelancong pada libur akhir tahun ini. Pasalnya, meski pembangunan jembatan sudah selesai namun sarana dan prasarana lain masih dalam proses pengerjaan.
Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, jembatan kaca Seruni memiliki panjang 120 meter dan melintas di atas jurang sedalam 80 meter.
Jembatan yang ditujukan bagi pejalan kaki ini ditopang oleh enam kabel baja pada masing-masing sisi bagian bawah. Ditjen Bina Marga melakukan uji beban untuk menguji performa struktur dan keamanan jembatan pada Kamis (15/12).
Sementara itu, pelaku wisata di Kota Batu berharap kunjungan wisata pada akhir tahun ini lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya. Hal ini mengingat masih adanya pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi pada 2020 dan 2021.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan hingga saat ini tingkat reservasi hotel di Batu untuk Natal-Tahun Baru masih di bawah 50 persen atau di bawah ekspektasi. Pihaknya berharap reservasi akan melonjak setelah tanggal 20 Desember.
Kondisi ini berbeda dengan masa sebelum pandemi. Sebelum pandemi, sampai pertengahan Desember, biasanya reservasi telah mencapai 80 persen. Saat itu, sebanyak 20 persen sisanya terisi selepas tanggal 20 Desember.
“Namun, kami optimistis reservasi akan bisa penuh pada Natal-Tahun Baru kali ini. Mungkin sebagian wisatawan memilih reservasi mendekati hari H. Kalau hari-hari ini sebenarnya kunjungan sudah bagus, mulai liburan sekolah. Namun untuk 25-31 Desember masih di bawah 50 persen,” katanya.
Menurut Sujud yang juga menjabat sebagai Direktur Taman Rekreasi Selecta, pelaku wisata di Kota Batu telah bersiap menyambut wisatawan. Salah satunya adalah menyiapkan paket wisata, seperti pertunjukkan musik dan atraksi untuk tahun baru. Dua tahun sebelumnya live musik dan pentas di hotel ditiadakan akibat pandemi.