Wisatawan ke Batu Saat Lebaran Berdampak pada Geliat Ekonomi
Sebanyak 405.232 wisatawan kunjungi Batu selama Lebaran. Ini berdampak positif terhadap geliat dunia pariwisata dan pemulihan ekonomi di kota wisata itu.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·4 menit baca
BATU, KOMPAS — Hampir setengah juta wisatawan mengunjungi Kota Batu, Jawa Timur, selama masa libur Lebaran 1443 Hijriah. Angka ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Melonjaknya jumlah wisatawan dinilai berdampak positif terhadap geliat dunia pariwisata dan pemulihan ekonomi di Batu setelah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan, hasil rekap data yang dia terima sejak 30 April-8 Mei ada 405.232 orang wisatawan yang masuk ke destinasi wisata dan hotel di wilayahnya. Jumlah ini belum termasuk wisatawan yang hanya jalan-jalan di sekitar Batu tanpa masuk ke obyek wisata maupun hotel.
Lonjakan jumlah wisatawan tersebut jauh lebih besar dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pada masa Lebaran 2021, jumlah wisatawan hanya 125.000 orang. ”Alhamdulillah animo masyarakat untuk berkunjung ke Batu luar biasa. Lebih tinggi dua kali lipat dari predikasi kami yang hanya 200.000-an orang selama Lebaran,” ujarnya Jumat (13/5/2022).
Meningkatnya kunjungan wisatawan selama Lebaran bisa dilihat dari kondisi jalanan di kota berhawa sejuk itu yang macet selama hari puncak kunjungan. Bahkan, jumlah kendaraan telah meningkat sejak dari tol Malang-Pandaan yang menjadi salah satu akses masuk ke Batu.
Arief memprediksi jumlah wisatawan ke Batu dalam satu pekan ke depan masih lumayan bagus, di atas kondisi hari biasa sejak pandemi. Selepas 16 Mei baru jumlah wisatawan diperkirakan kembali melandai hingga masa libur panjang sekolah tiba di bulan Juli mendatang.
Dijejali kendaraan
Dari pengamatan Kompas, 10 hari setelah Lebaran, wisatawan masih banyak mengunjungi obyek wisata di Batu, salah satunya di Jatim Park III. Tempat parkir yang sebelumnya lengang kini masih dijejali kendaraan wisatawan meski tidak sepenuh pada saat puncak masa liburan kemarin.
Saat dikonfirmasi, pihak Jatim Park Grup juga membenarkan bahwa kunjungan wisatawan masih bagus dalam beberapa hari terakhir. Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Grup Titik S Arianto mengatakan, ada hari libur keagamaan pada dua pekan ke depan dinilai ikut mendongkrak jumlah pengunjung.
”Selain itu, sekarang masih karyawan yang baru cuti Lebaran. Mereka memanfaatkan momentum itu untuk berwisata,” ujarnya. Pada masa Lebaran kemarin, puncak kunjungan wisatawan ke Jatim Park Grup terjadi 5 Mei dengan jumlah total 35.000 wisatawan (lebih dari tujuh obyek wisata milik Jatim Park Grup) dalam sehari.
Peningkatan jumlah wisatawan, menurut Arief, membuat perekonomian di Batu bergeliat. Dinas Pariwisata Kota Batu berupaya memantau pelayanan di obyek wisata, termasuk yang berhubungan dengan protokol kesehatan.
”Semua sektor ekonomi didorong untuk bisa pulih, terutama usaha yang ada kaitannya dengan dunia pariwisata,” ucapnya.
Senada dengan Arief, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi mengatakan, kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran terhadap aktivitas masyarakat yang ingin berwisata—ditambah perkembangan angka pasien Covid-19 yang tidak menunjukkan peningkatan—memudahkan pelaku wisata untuk kembali bekerja.
”Insya Allah ini momentum awal untuk pemulihan perekonomian kita, khususnya di sektor wisata, baik usaha hotel maupun restoran. Karena baru libur Lebaran kali ini—sejak pandemi—yang benar-benar diberikan kelonggaran dibanding libur sebelum-sebelumnya,” ujar Sujud saat dihubungi secara terpisah.
Semua sektor ekonomi didorong untuk bisa pulih, terutama usaha yang ada kaitannya dengan dunia pariwisata. (Arief Siddiq)
Menurut Sujud, yang juga menjabat sebagai Direktur Taman Rekreasi Selecta, pelaku wisata kini bersemangat lagi dan mulai berbenah. Tentu saja dengan memperhatikan aturan dari pemerintah, termasuk soal menjaga protokol kesehatan.
”Selama Lebaran kami pun mempertahankan hal itu. Menjaga okupansi di bawah kapasitas maksimal meski kami saat itu diizinkan sampai 75 persen. Namun, di lapangan yang terisi 70 persen,” ucapnya.
Meski jumlah wisatawan meningkat, Sujud menambahkan, peningkatan kali ini masih di bawah kondisi sebelum pandemi. Dia mencontohkan sebelum pandemi, saat Lebaran jumlah wisatawan ke satu obyek wisata bisa mencapai 80.000 orang selama dua pekan (rata-rata di atas 5.000 orang per hari dengan jumlah kunjungan tertinggi bisa 13.000 orang sehari).
Sementara saat libur Lebaran saat ini, rata-rata pengunjung 4.000 orang per hari (dalam sepekan) dengan jumlah pengunjung maksimal di angka 6.000 dalam sehari.
”Sekarang masih di bawah 50 persen dari situasi normal sebelum pandemi. Kami menyadari obyek wisata semakin banyak, tidak hanya di Batu, tetapi juga di luar daerah. Selain itu, masyarakat sendiri baru dalam situasi pemulihan,” katanya.