Diguyur Hujan, Perayaan Natal di Semarang Berlangsung Khidmat
Meski Kota Semarang diguyur hujan, antusiasme umat Kristiani tak surut dalam mendatangi gereja untuk mengikuti ibadah malam Natal.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kota Semarang, Jawa Tengah, diguyur hujan dengan intensitas lebat pada Sabtu (24/12/2022) sore hingga malam. Namun, hujan tidak menyurutkan antusiasme umat Kristiani mendatangi gereja untuk merayakan malam Natal. Perayaan Natal di ibu kota Jateng itu berlangsung khidmat.
Ratusan umat Katolik menerjang hujan untuk mendatangi Gereja Santo Antonius Panjangan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Sabtu. Mereka datang dengan memakai payung atau jas hujan.
Yohana (23) datang bersama rekan kosnya ke gereja itu menggunakan ojek daring. Rok hitam dan sepatu yang dipakai Yohana basah. Namun, dia tetap mengikuti misa dengan khidmat di tenda yang disediakan panitia di halaman gereja.
”Tidak masalah (pakaiannya) basah kuyup, yang penting hatinya siap. Saya sengaja menerjang hujan karena ingin merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus,” kata Yohana saat ditemui seusai misa.
Misa di Gereja Santo Antonius Panjangan diikuti sekitar 600 orang dari sejumlah wilayah di Kota Semarang. Pada Sabtu, gereja itu hanya menggelar satu kali misa, yakni pukul 18.00. Misa malam Natal itu dipimpin oleh Romo Eduardus Didik Chahyono.
Sebelum misa dimulai, orang muda Katolik di gereja itu menampilkan sebuah drama. Dalam drama itu digambarkan orang-orang dari berbagai latar belakang usia dan pekerjaan terjerat rantai. Mereka diseret oleh sosok berbadan besar dengan pakaian serba hitam. Wajah-wajah orang itu sedih.
”Kemudian datang seorang pewarta yang menyanyikan maklumat Natal, yakni kabar kelahiran Yesus. Warta kelahiran Yesus ini yang kemudian membebaskan manusia dari belenggu yang dalam drama itu disimbolkan dengan rantai. Setelah terbebas dari belenggu, mereka dapat hidup dengan penuh harapan, damai, dan sukacita,” ujar Eduardus Didik.
Pada misa Sabtu, umat yang datang memakai pakaian adat Nusantara. Menurut Eduardus Didik, hal itu diharapkan bisa menginspirasi umat Katolik bahwa kelahiran Kristus membawa keselamatan bagi semua bangsa dengan berbagai perbedaan.
”Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mengajak semua bangsa menjalaninya dengan penuh harapan dan kesediaan untuk berjalan bersama. Khususnya ketika dunia dibayangi hantu resesi, masyarakat justru diajak semakin kuat bergandengan tangan, bahu-membahu, dan saling menyelamatkan. Semoga sukacita dan damai Natal dialami setiap orang,” imbuhnya.
Sementara itu, di Gereja Katedral Santa Perawan Maria Ratu Rosario Suci Semarang, misa diikuti ribuan orang. Pada Sabtu, ada dua sesi misa, yakni pukul 17.30 dan pukul 20.30. Sementara itu, pada Minggu (25/12/2022), ada empat sesi misa Natal, yakni pukul 06.00, pukul 08.30, pukul 11.00, dan 17.00. Setiap sesi diperkirakan ada 2.000 orang yang hadir.
Pada Sabtu malam, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi Gereja Katedral Semarang bersama Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Lutfhi dan Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal Widi Prasetijono. Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan, kunjungannya itu untuk memastikan umat Katolik beribadah di gereja dengan nyaman.
”Kami sungguh berbahagia bisa hadir di sini. Kami mengucapkan selamat Natal. Semoga damai selalu dan bahagia selalu, diberikan kesehatan dan semangat dalam menghadapi segala sesuatu. Salam untuk keluarga,” ucap Ganjar.