Nuansa adat suku Dayak Bahau dipilih sebagai simbol kebinekaan yang tetap mempersatukan umat di Kalimantan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Misa malam Natal di Gereja Katolik Santa Theresia Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berjalan dengan nuansa suku Dayak Bahau, Sabtu (24/12/2022). Tema itu dipilih sebagai simbol kebinekaan yang tetap mempersatukan umat di Kalimantan.
Nuansa Dayak terlihat dari kostum yang dipakai oleh pemuda yang turut dalam perarakan misa malam Natal di gereja ini. Mereka menggunakan pakaian tradisional suku Dayak Bahau dengan dominasi warna merah, kuning, dan hitam. Perarakan pun diiringi latar petikan sape, alat musik petik tradisional suku Dayak.
Pastor Paroki Gereja Santa Theresia, Huvang Hurang MSF, turut mengenakan penutup kepala khas suku Dayak Bahau. Huvang mengatakan, tema dan nusansa berbeda setiap tahunnya dipilih sebagai simbol untuk mengemban misi persaudaraan di Indonesia. Indonesia terdiri dari banyak suku yang berbeda, kata Huvang, tetapi melebur dalam persatuan.
”Menggambarkan kebinekaan dalam tubuh persatuan,” katanya dalam sambutan pembuka misa malam Natal bertema ”Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain”.
Pembukaan misa malam Natal di gereja ini dihadiri oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud dan Wakil Kepala Polda Kaltim Brigadir Jenderal (Pol) Mujiyono. Turut hadir pula di antara mereka anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Balikpapan.
Semoga kita semua bisa melewati tantangan ini dengan bekerja sama tanpa melihat perbedaan yang ada.
Rahmad Mas'ud menatakan, Natal tahun ini, seperti juga yang sebelumnya, menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan persaudaraan umat beragama di Balikpapan. Natal tak hanya dirayakan oleh umat Kristen semata. Banyak warga yang beragama lain turut mengamankan gereja saat umat Kristen beribadah.
Ia mengajak umat Kristen untuk berdoa agar persoalan pandemi Covid-19 dan dampak turunannya segera berakhir. ”Semoga kita semua bisa melewati tantangan ini dengan bekerja sama tanpa melihat perbedaan yang ada,” kata Rahmad.
Adapun Wakil Kepala Polda Kaltim Brigadir Jenderal (Pol) Mujiyono mengatakan, misa malam Natal di Kalimantan Timur berjalan kondusif. Pihaknya sudah menugaskan sedikitnya 120 personel untuk berjaga sepanjang Natal 2022 dan malam Tahun Baru 2023. Kepolisian, kata Mujyono, bersiaga 24 jam di 10 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.
”Kami harap ibadah umat Kristiani berjalan aman dan lancar. Dengan begitu, kita semua bisa sama-sama menjalani hidup dengan nyaman,” ujar Mujiyono.
Di tahun sebelumnya, misa malam Natal di gereja terbesar di Balikpapan ini dilaksanakan dua kali. Itu dilakukan untuk menghindari penularan Covid-19 yang merebak dan belum meratanya vaksin. Kali ini, misa malam Natal dilaksanakan satu kali, yakni pukul 19.00 Wita.
Pihak gereja diizinkan menggunakan kapasitas penuh ruangan. Seluruh ruangan gereja diisi sekitar 2.000 umat. Seluruhnya diwajibkan mengenakan masker saat di dalam ruangan. Kebijakan ini diambil pemerintah setempat lantaran Covid-19 dinilai sudah mereda dan cakupan vaksinasi sudah mencapai sekitar 90 persen.