Kemunculan bibit siklon dan sirkulasi siklonik meningkatkan potensi cuaca ekstrem di Indonesia. Selain hujan lebat, gelombang laut 4-6 meter juga berpeluang terjadi di sejumlah perairan.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Bibit siklon tropis 90S terpantau di Australia bagian utara dan membentuk daerah perlambatan kecepatan angin memanjang di perairan selatan Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, sirkulasi siklonik juga terpantau di sejumlah perairan, sehingga meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah daerah di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Guswanto, dalam perkiraan peringatan dini cuaca hingga Sabtu (24/12/2022) menyebutkan, selain bibit siklon tropis 90S, juga terdapat sirkulasi siklonik. Sirkulasi siklonik ini terbentuk di Laut Sulu dan perairan timur Filipina yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Utara Kalimantan, Kalimantan Timur, Laut Sulu, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara, dan di Filipina bagian selatan.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, di perairan barat Sumatera Barat, dari perairan barat daya Lampung hingga selatan Jawa Tengah, di Selat Karimata, dari Jambi hingga perairan utara Jakarta, di pesisir selatan Jawa Barat, di pesisir utara Jawa Timur, di Sulawesi bagian tengah, di Maluku, di Papua Barat, dan di Papua.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah atau bibit siklon tropis dan sirkulasi siklonik serta di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," kata Guswanto.
Sementara itu, berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model diprakirakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga sepekan mendatang di beberapa wilayah. Wilayah dimaksud yakni Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, dan DKI Jakarta.
Wilayah lain yang juga berpotensi hujan lebat di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Gelombang Ekstrem
Selain peningkatan hujan, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 23-24 Desember 2022. Mengacu pada analisis Stasiun Meteorologi Maritim, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Adapun di wilayah Indonesia bagian selatan angin dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa-NTB, Laut Natuna Utara, perairan Anambas-Natuna, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Flores.
Gelombang laut yang sangat tinggi, di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan utara Jawa Tengah, perairan utara Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah-NTB, Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Subi-Serasan, Laut Jawa bagian timur, perairan utara Sapudi-Kangean, Selat Makassar bagian selatan, dan perairan selatan Wakatobi.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Sugeng Widarko merinci ancaman gelombang tinggi di wilayahnya. Pada 24 Desember 2022, gelombang kategori sangat tinggi dapat terjadi di perairan Baubau bagian selatan, Laut Banda timur Sulawesi Tenggara bagian selatan, dan perairan selatan Wakatobi bagian barat dan timur. Adapun pada 25 Desember 2022, gelombang ekstrem ini dapat terjadi di Laut Banda timur Sulawesi Tenggara bagian selatan dan perairan selatan Wakatobi bagian barat dan timur.
Selain gelombang tinggi, menurut Sugeng, potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di beberapa wilayah Sulawesi Tenggara. Untuk tanggal 24 Desember, daerah berpotensi terdampak adalah Wakatobi, Bombana, Konawe Utara, dan Kolaka Timur.
Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap pelayaran. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada, terutama mulai tanggal 24-25 Desember 2022.
Sedangkan tanggal 25 Desember 2022, hujan lebat berpeluang terjadi di Wakatobi, Buton Tengah, Buton Selatan, Bombana, Baubau, dan Konawe Utara. Untuk tanggal 26, cuaca ekstrem ini dapat melanda Wakatobi, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Konawe Selatan.
"Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap pelayaran. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, seperti perairan Manui Kendari, Baubau, Wakatobi, dan Laut Banda agar tetap waspada, terutama mulai tanggal 24-25 Desember 2022," kata Sugeng.