Spirit Wirausaha Berjiwa Sosial Ditumbuhkan di Kalsel
Festival edukasi bertajuk BLAS (”Being Impactful as Sociopreneur”) Festival 2022 digelar di Kalimantan Selatan untuk menumbuhkan spirit wirausaha berjiwa sosial di kalangan anak muda dan para pelaku UMKM.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Untuk pertama kalinya, festival edukasi bertajuk BLAS Festival 2022 diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Festival yang berlangsung selama sepekan ini bertujuan menumbuhkan spirit wirausaha berjiwa sosial di kalangan anak muda dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
BLAS (Being Impactful as Sociopreneur) Festival 2022 digelar Yayasan Hasnur Centre di Wetland Square, Banjarmasin, 19-25 Desember. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Nurul Fajar Desira, yang mewakili Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, pada Rabu (21/12/2022) sore.
Direktur Eksekutif Yayasan Hasnur Centre Zulfikar Alimuddin mengatakan, BLAS Festival diselenggarakan dengan tujuan membangun semangat agar lebih banyak warga Kalsel (warga Banua) yang berpikir tentang membangun dampak positif pada lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, anak muda dan para pelaku UMKM diarahkan menjadi sociopreneur, yaitu orang yang membangun usaha dengan berorientasi pada dunia sosial.
”Lewat festival ini, kami mendorong warga Banua, terutama anak muda dan para pelaku UMKM, untuk menjadi sociopreneur. Mereka diharapkan bisa membangun usaha yang berorientasi pada kehidupan sosial,” katanya.
Salah satu contoh usaha sociopreneur, menurut Zulfikar, adalah produk makanan sehat. Dengan membuat produk makanan sehat, pelaku usaha tidak semata-mata mengejar keuntungan, tetapi juga bermaksud menyehatkan masyarakat. ”Saat ini ada 20 UMKM yang sudah dikurasi. Mereka dibimbing dan diberi pelatihan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Zulfikar menyebutkan, Yayasan Hasnur Centre terdorong untuk menyelenggarakan BLAS Festival karena memiliki banyak lembaga pendidikan, mulai dari kelompok bermain (KB) dan taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi. Para siswa mulai dari jenjang SMP-SMA dan mahasiswa harus mulai dipersiapkan untuk menjadi seorang wirausaha.
”Kami ingin mengoneksikan antara dunia pendidikan dan kegiatan usaha. Untuk itu, para siswa dan mahasiswa dipersiapkan menjadi pengusaha. Kalaupun tidak menjadi pengusaha, mereka akan menjadi pemimpin yang berjiwa wirausaha,” ujarnya.
Menurut Zulfikar, pemimpin yang berjiwa wirausaha tidak takut tantangan dan berani mengambil peluang-peluang yang ada. Semua itu dilakukan untuk menciptakan dampak baik bagi masyarakat. Semangat pemimpin yang seperti itu perlu terus digelorakan. ”Misi kami ialah agar warga Kalsel punya harkat dan martabat yang tinggi di kancah nasional,” katanya.
Ketua Panitia Pelaksana BLAS Festival 2022 Ahmadi Martha menyampaikan, festival berlangsung selama sepekan dengan berbagai kegiatan, antara lain kompetisi-kompetisi edukasi, mulai dari tingkat KB-TK, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, hingga umum. ”Kegiatan kami dalam festival ini berfokus pada edukasi. Selain kompetisi, juga ada workshop edukasi untuk pengembangan diri dan kapasitas masyarakat,” katanya.
Menurut Ahmadi, kegiatan edukasi juga dirangkai dengan kegiatan kewirausahaan dan pameran bursa kerja (job fair). Untuk pameran bursa kerja, pihaknya bekerja sama dengan puluhan perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan bagi para pencari kerja.
Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan literasi kewirausahaan di kalangan generasi muda.
”Untuk kegiatan kewirausahaan, kami bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Kapuas. Ini adalah bentuk kolaborasi Hasnur Group dalam membangun UMKM,” katanya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam sambutan tertulis yang disampaikan Nurul Fajar Desira mengapresiasi pelaksanaan BLAS Festival. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi aktif Hasnur Centre dalam membangun sumber daya manusia di Kalsel.
BLAS Festival diharapkan menjembatani para pemuda dalam mengembangkan kompetensi diri, meningkatkan keahlian di bidang wirausaha, mengasah jiwa kompetitif, serta memperluas wawasan seputar keterampilan atau keahlian yang relevan dengan zaman sekarang.
”Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan literasi kewirausahaan di kalangan generasi muda, bagaimana mereka membangun karakter positif seorang wirausaha dan menyiapkan strategi untuk bersaing di era global,” katanya.