Tongkang Angkut 12 Alat Berat Terbakar di Kampung Laut
Kapal yang terbakar merupakan tongkang yang mengangkut 12 alat berat menuju ambang luar Jambi. Satu orang terluka dan dirawat.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Sebuah tongkang yang membawa 12 alat berat terbakar di Kampung Laut, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Senin (19/12/2022) sore. Seorang awak kapal mengalami luka, sedangkan enam awak lainnya berhasil dievakuasi.
Terkait kejadian itu, hingga Selasa, empat awak kapal diperiksa oleh tim penyidik Direktorat Polisi Air dan Udara Kepolisian Daerah Jambi. ”Kami masih mintai keterangan para ABK (anak buah kapal) terkait peristiwa itu,” ujar Komisaris Besar Michael, Direktur Polairud Polda Jambi, Selasa (20/12/2022).
Sejauh ini, kata Michael, belum ada penetapan tersangka. Pihaknya masih mengumpulkan data.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jambi Kornelis mengatakan, kebakaran itu terjadi pada Senin sore. Pihaknya memperoleh informasi dari Komandan Pos Angkatan Laut di Kampung Laut mengenai kejadian tongkang mengalami kecelakaan. Kapal yang terbakar merupakan tongkang yang tengah mengangkut 12 alat berat untuk menuju ambang luar Jambi. Tongkang ditarik oleh Kapal Takbut Makmur Selatan 888.
Di tengah perjalanan, diduga seorang awak kapal membuang puntung rokok ke lantai. Ia tidak memperhatikan bahwa terdapat genangan bahan bakar minyak di lantai. Genangan itu berasal dari tumpahan minyak dari alat berat yang diangkut.
Api dalam sekejap membubung tinggi. Mendapati kapalnya terbakar, para awak langsung berupaya memadamkannya. Bubungan asap terlihat dari kejauhan sehingga nelayan yang berada tak jauh dari sana segera mendekat untuk membantu pemadaman.
Dari 12 alat berat di atas kapal, empat di antaranya habis terbakar. Upaya pemadaman akhirnya membuahkan hasil. ”Saat ini api sudah padam dan para korban dievakuasi,” katanya.
Dari kejadian itu, lanjutnya, satu orang mengalami luka bakar. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Kampung Laut.
Adapun dari 12 alat berat, empat di antaranya hangus. Untuk saat ini, kata Michael, semua alat berat masih berada di Kampung Laut untuk proses penyelidikan.