Wisatawan Perancis Hilang Saat Berenang Antarpulau di Gili Lombok
Seorang wisatawan berkebangsaan Perancis dilaporkan hilang di perairan Gili, Lombok Utara, NTB. Ia hilang saat berenang antarpulau dari Gili Trawangan ke Gili Meno.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Seorang wisatawan berkebangsaan Perancis bernama Lydie Annie Mauricette dinyatakan hilang pada Minggu (18/12/2022). Perempuan berusia 50 tahun itu hilang saat mencoba berenang antarpulau di perairan Gili, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Pelaksana Tugas Kepala Kantor SAR Mataram Muhdar dalam siaran persnya, Senin (19/12/2022), mengatakan, pada Minggu siang, Lydie mencoba berenang dari Gili Trawangan menuju Gili Meno.
Dari unggahan di Gilipedia, grup pengguna Facebook kawasan Gili, Lydie dilaporkan hilang sejak Minggu pukul 13.00 Wita. Lydie diketahui menginap di salah satu penginapan di Gili Trawangan.
Menurut Muhdar, begitu mendapat informasi dari Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan Trawangan, ia langsung menerjunkan tim penyelamat dari Pos Siaga SAR Bangsal. Mereka kemudian bergabung dengan tim dari Pos Angkatan Laut Gili Indah, Kepolisian Sektor Pemenang, para penyelam di Gili Trawangan, dan masyarakat setempat.
”Hingga saat ini, pencarian telah dilakukan di sekitar perairan tiga Gili hingga mengarah ke utara dan selatan,” kata Muhdar.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram I Gusti Lanang Wiswanadana menambahkan, pencarian saat ini terkendala angin dan arus yang kencang. Selain itu, tidak ada saksi mata. ”Akibatnya, lokasi kejadian pasti tidak ada yang mengetahui sehingga sementara kami hanya memperkirakan,” kata Gusti.
Kawasan Gili merupakan destinasi favorit di Lombok Utara. Kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan terutama dari mancanegara. Mereka banyak datang dari Bali menggunakan kapal cepat setiap hari. Selain itu, ada juga wisatawan yang datang dari Lombok daratan.
Hingga saat ini, pencarian telah dilakukan di sekitar perairan tiga Gili hingga mengarah ke utara dan selatan.
Ada tiga Gili di kawasan tersebut, yakni Trawangan, Meno, dan Air. Antarpulau dipisahkan oleh selat dengan kondisi arus yang kuat, terutama pada siang hari. Jarak Trawangan dan Meno sekitar dua kilometer. Wisatawan yang ingin ke Meno atau Air biasanya menggunakan kapal sewa khusus di Trawangan.
Waspada
Gusti menambahkan, menyikapi kejadian itu, Kantor SAR Mataram mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama saat beraktivitas di kawasan perairan. ”Perhatikan kondisi cuaca. Juga menggunakan alat pelindung keselamatan saat beraktivitas di tempat berisiko terjadinya musibah,” kata Gusti.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengimbau masyarakat untuk waspada. Prakirawan Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, MA Pradana, mengatakan, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2 meter atau lebih di beberapa kawasan.
Kawasan tersebut meliputi Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan NTB, dan Selat Sape bagian selatan. ”Dimohon masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi selalu waspada,” kata Pradana.