Jelang Natal, Perbaikan di Tol Cipali Ditargetkan Tuntas Akhir Pekan
Sejumlah titik di Jalan Tol Cikopo-Palimanan masih bergelombang dan berlubang. Astra Tol Cipali menargetkan perbaikan jalan tuntas pada Minggu (18/12/2022).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
SUBANG, KOMPAS — Astra Tol Cipali menargetkan perbaikan di sejumlah titik Jalan Tol Cikopo-Palimanan tuntas pada Minggu (18/12/2022). Perbaikan jalan rusak tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara saat masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Jalan bergelombang dan berlubang, antara lain, tampak di sekitar Kilometer 111, Km 122, dan Km 135, Selasa (13/12/2022) siang. Sebagian besar jalan rusak merupakan bekas tambalan aspal. Petugas juga memperbaiki jalan rusak, seperti di Km 119 arah Jawa dan Km 133 arah Jakarta.
Direktur Operasional Astra Tol Cipali Agung Prasetyo mengatakan, berdasarkan arahan pemerintah, pengerjaan jalan seharusnya tuntas sebelum masa libur Natal pada Kamis (22/12/2022) pekan depan. ”Namun, perbaikan kami rencanakan selesai sampai 18 Desember,” ujarnya.
Sebagai informasi, arus lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru berlangsung sejak Kamis depan hingga Minggu (8/1/2023) atau sekitar 17 hari. Pihaknya memprediksi setiap hari selama periode libur Natal dan Tahun Baru, lebih dari 60.000 kendaraan melintas di jalan tol sepanjang 116,7 kilometer itu.
Bahkan, volume kendaraan di Cipali bisa mencapai 80.000–90.000 unit per hari saat puncak mudik menjelang Natal dan Tahun Baru. Padahal, dalam kondisi normal, jumlah kendaraan yang melintas sekitar 50.000 unit per hari. Oleh karena itu, kesiapan jalan sangat penting bagi pengendara.
Menurut Agung, petugas sudah membenahi jalan jauh sebelum persiapan arus Natal dan Tahun Baru. Pihaknya, misalnya, telah melakukan pengerasan jalan atau overlay di Km 80–Km 90 dan akan berlanjut ke titik lainnya. ”Kami siaga 24 jam untuk mengatasi jalan berlubang,” ujarnya.
Meski demikian, Agung mengingatkan pengendara agar tetap waspada saat melintasi Jalan Tol Cipali yang mulus. ”Tol kami didesain untuk kecepatan 80–100 kilometer per jam. Tapi, kalau hujan, kecepatan maksimalnya 70 km per jam. Jadi, jangan sampai terlena jalan mulus,” katanya.
Agung mengatakan, berdasarkan penilaian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tingkat fatalitas Tol Cipali termasuk sedang. Kasus kecelakaan yang kerap terjadi adalah tabrak belakang. Penyebabnya, terdapat gap kecepatan antara kendaraan pribadi dan truk.
Di Cipali, 870 mobil pribadi dan 336 truk terlibat tabrakan selama 2019-2021. Dalam waktu itu, 170 nyawa melayang akibat tabrak belakang di Cipali. ”Dibandingkan 2021, kasus kecelakaan tahun ini turun 15 persen,” kata Agung yang tidak menyebut angka pastinya.
Group Chief Operating Officer Astra Infra Kris Ade Sudiyono memastikan perbaikan jalan tol sepanjang 396 kilometer yang dikelola Astra Infra tuntas sebelum Natal. ”Seluruh infrastruktur sudah siap digunakan. Semua ini untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan,” katanya.