Diduga Dikeroyok, Anggota Polda Kalteng Meninggal Dunia
Seorang anggota Polda Kalteng meninggal setelah dikeroyok sekelompok orang di kompleks Puntun, Kota Palangkaraya. Kawasan itu dikenal sebagai kampung narkoba.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Seorang anggota polisi meninggal dunia diduga karena dikeroyok di kompleks Puntun yang dikenal sebagai kampung narkoba, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Belum diketahui motif pengeroyokan tersebut. Setidaknya 12 orang terduga pelaku dan saksi kejadian diperiksa di Polda Kalteng.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Komisaris Besar Kismanto Eko Saputro membenarkan bahwa yang meninggal adalah seorang anggota kepolisian di bidang kedokteran dan kesehatan, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Andre Wibisono.
Dari pemeriksaan saksi, lanjut Eko, korban diduga dikeroyok banyak orang. Setelah dikeroyok, korban diduga sempat mencari pertolongan hingga tak sengaja jatuh ke dalam rawa di pinggir Jalan Rindang Banua, Kompleks Puntun, Palangkaraya.
Warga kemudian menolong korban yang saat itu sudah berlumur darah. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara yang hanya berjarak 6 kilometer dari lokasi kejadian. Nyawa korban tidak bisa diselamatkan meski sempat mendapatkan penanganan. Dari pemeriksaan sementara, dari tubuh korban terdapat beberapa peluru senapan angin dan luka akibat benda tumpul juga beberapa lebam di sekujur tubuh.
Eko menjelaskan, pihaknya membawa 12 orang yang diduga pelaku maupun saksi yang melihat kejadian. ”Benar yang bersangkutan anggota Polri. Dalam kasus ini kami masih melakukan penyelidikan guna mengetahui apa penyebab dari perihal tersebut,” katanya saat dihubungi di Palangkaraya, Sabtu (3/2/2022).
Jenazah korban, kata Eko, masih berada di rumah sakit untuk dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian dan keperluan penyidikan. ”Setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi, anggota juga melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian,” ungkapnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalteng Komisaris Besar (Kombes) Faisal Napitupulu menegaskan, pihaknya saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan olah TKP. Ia mengungkapkan, pihaknya juga melakukan pengejaran terhadap dua pelaku yang diduga menjadi otak pengeroyokan anggota Polri tersebut.
”Kini semua saksi dan terduga pelaku masih diperiksa ada juga yang masih dalam pengejaran,” kata Asep.
Tak hanya itu, kata Faisal, pihaknya juga melakukan razia narkoba di kompleks Puntun karena maraknya peredaran narkoba di lokasi. Walakin, Faisal belum bisa memastikan kejadian itu berkaitan dengan peredaran narkoba.
Pada Sabtu sore, puluhan anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalteng dibantu personel Brimob dan Direktorat Samapta menggeledah sebuah rumah milik terduga bandar sabu di kawasan Puntun.
Saat petugas tiba, rumah berkonstruksi kayu dilengkapi kamera CCTV itu dalam keadaan kosong. Diduga sebelum tiba di lokasi, penghuni rumah sudah melarikan diri.
Dari dalam rumah itu petugas tidak mendapati barang bukti sabu. Namun, ditemukan ratusan butir obat seledryl yang kerap digunakan untuk mabuk.