Hilirisasi Industri Kunci Utama Peningkatan Nilai Komoditas dan Pendorong Daya Saing
Indonesia berkomitmen menjalankan transformasi ekonomi dengan strategi reindustrialisasi dan reformasi struktural. Industri manufaktur dioptimalkan menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah berupaya dan berkomitmen untuk menjalankan hilirisasi industri dan reformasi struktural untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19. Sejalan optimalisasi industri di dalam negeri, pemerintah juga mengurangi ketergantungan impor terhadap beberapa komoditas sesuai program Making Indonesia 4.0.
Perihal itu disampaikan Airlangga Hartarto dalam sambutannya mewakili Presiden Joko Widodo pada acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022, Selasa (22/11/2022). Dalam sambutannya, yang disampaikannya secara di dalam jaringan (daring), Airlangga menyebutkan pemerintah terus menggencarkan upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 dengan berbagai kebijakan di berbagai sektor.
Selain mendorong transformasi ekonomi melalui reformasi struktural, di antaranya melalui Undang-Undang Cipta Kerja, pemerintah juga menjalankan hilirisasi industri sebagai upaya sinergi untuk mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
”Hilirisasi akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia sehingga mendorong peningkatan daya saing di pasar global,” kata Airlangga seperti disaksikan dari tempat acara IDF 2022 di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Selasa (22/11).
Dalam kesempatan itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan industri manufaktur dioptimalkan agar menjadi penggerak utama (prime mover) pembangunan dan pengembangan ekonomi.
Agus, yang bersama-sama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, mendampingi Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan rencana induk pengembangan industri nasional bertujuan membangun industri, yang tangguh, dan menginklusikan industri.
Adapun Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, serangkaian puncak acara Indonesia Development Forum (IDF) 2022, pemerintah mengajak semua pemangku kepentingan, yang hadir, untuk bersama-sama membagikan ide dan pemikiran dalam upaya menjalankan transformasi ekonomi untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. Industrialisasi dinilai mampu sebagai penggerak utama bagi Indonesia untuk segera beranjak dari negara middle income menuju negara high income.
IDF membahas strategi agar Indonesia mampu mengatasi jebakan middle income dan beranjak menjadi negara high income. Untuk itu, industrialisasi dengan paradigma baru disiapkan dengan tiga strategi, yaitu peningkatan kompleksitas ekonomi dan keterkaitan antarproduk; peningkatan akumulasi pengetahuan produktif, yang didukung riset dan inovasi.
Hilirisasi akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia sehingga mendorong peningkatan daya saing di pasar global. ( Airlangga)
Selain itu adaptasi terhadap permintaan pasar dengan tren baru, antara lain, perubahan gaya hidup yang berkelanjutan, industri yang menerapkan ekonomi sirkular dan ekonomi hijau, dan industri yang mampu mengantisipasi transisi digital dan transisi hijau.
Adapun strategi reindustrialisasi Indonesia, menurut Suharso, adalah mengembangkan industri kompleks dengan dukungan riset dan teknologi untuk menghasilkan produk-produk yang saling berkaitan.
Suharso menekankan perlunya paradigma baru dalam pengembangan industri, yakni industri yang inovatif dan adaptif dengan permintaan pasar serta sejalan dengan tren ekonomi hijau maupun ekonomi biru serta industri berkelanjutan.
Pernyataan Suharso sejalan dengan pandangan pendiri dan Direktur Harvard’s Growth Lab Ricardo Hausmann, yang disampaikan melalui video dalam pembukaan puncak acara IDF 2022, Senin (21/11/2022).
Menurut Hausmann, produktivitas industri manufaktur Indonesia tumbuh lambat dibandingkan negara-negara kompetitor lainnya di regional sehingga Indonesia perlu memetakan potensi-potensi industri berbasis teknologi.
Lebih lanjut, Airlangga menyatakan pemerintah memprogramkan subtitusi impor mencapai 35 persen untuk mengurangi ketergantungan impor sejumlah komoditas. Program substitusi impor serangkaian program Making Indonesia 4.0 dengan fokus pada lima sektor utama, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri elektronik, dan industri kimia serta dua sektor industri tambahan, yaitu industri alat kesehatan dan industri farmasi.
Adapun dari sesi konferensi pers IDF 2022, Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas Taufik Hanafi mengatakan, strategi transformasi ekonomi Indonesia diyakini akan menjadi pengubah permainan (game changer) dalam pembangunan ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia 2045.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, transformasi ekonomi menjadi kunci pemulihan ekonomi dan sekaligus strategi penumbuhan ekonomi agar Indonesia segera naik kelas menjadi negara high income. Widyasanti menambahkan, Bappenas sudah mengeluarkan enam strategi transformasi ekonomi.
Indonesia Development Forum (IDF) 2022 digelar Kementerian PPN/Bappenas dengan mengangkat tema ”The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation”.
Pada ajang IDF 2022, Kementerian PPN/Bappenas juga meluncurkan dokumen Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045 dalam rangka mendukung percepatan transformasi digital dan mendukung transformasi ekonomi Indonesia dan Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045.
Pada Senin (21/11), berlangsung penandatanganan joint commitment antara PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membangun pusat kompetensi di bidang rancang bangun pesawat.
Serangkaian acara puncak IDF 2022, Selasa (22/11), digelar sesi pemaparan singkat dari perwakilan program Call for Submissions, yakni SDG Center Universitas Hassanuddin, PT Bali Coklat, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur.
Mereka menyampaikan sejumlah usulan dan rekomendasi kepada pemerintah terkait upaya pembangunan industri, di antaranya, pemberian pendampingan bagi sumber daya manusia, pemetaan akses pasar, hingga hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku.