Sekolah Dekat Area Muktamar Muhammadiyah Jalani Pembelajaran Jarak Jauh
Puluhan sekolah dari tingkat SD hingga SMA diminta menjalani pembelajaran jarak jauh saat pelaksanaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah, di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Itu bentuk dukungan pada perhelatan tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Puluhan sekolah dari tingkat SD hingga SMA diminta menjalani pembelajaran jarak jauh saat pelaksanaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Beberapa bangunan sekolah dijadikan tempat menginap tamu-tamu dari pergelaran tersebut. Mekanisme pembelajaran jarak jauh juga dinilai lebih efektif bagi para siswa mengingat kepadatan lalu lintas yang bakal terjadi nantinya.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Surakarta, ada 38 sekolah dari tingkat SD hingga SMP yang diminta melaksanakan pembelajaran jarak jauh selama berlangsungnya Muktamar Ke-48 Muhammadiyah. Adapun pergelaran tersebut bakal berlangsung sejak Jumat (18/11/2022) hingga Minggu (20/11/2022). Puluhan sekolah itu hanya akan melakukan pembelajaran jarak jauh pada Jumat.
”Itu sekolah-sekolah yang berada di area Manahan dan wilayah-wilayah yang dilalui selama adanya Muktamar Muhammadiyah. Khususnya di wilayah Manahan hampir semuanya. Ini karena kegiatan pembukaan nantinya juga dipusatkan di Stadion Manahan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Dian Rineta, saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).
Sekolah-sekolah itu, menurut Dian, nantinya akan digunakan sebagai tempat transit para tamu dalam perhelatan tersebut. Sejauh ini komunikasi dengan pihak sekolah berlangsung lancar. Segenap pihak memberikan dukungan penuh terhadap kelangsungan acara.
Lebih lanjut, Dian menyebutkan, bangunan sekolah yang digunakan sebagai pendukung acara bukan hanya sekolah-sekolah negeri. Itu termasuk sekolah swasta baik yang berbasis Islam maupun Kristiani. Misalnya, seperti SD Kalam Kudus, yang akan dijadikan tempat menginap sejumlah anggota organisasi perempuan milik Muhammadiyah, yakni Aisyiyah.
”Muktamar ini, kan, tidak setiap tahun. Dari sisi ekonomi juga akan membantu Kota Surakarta. Jadi, kami ingin berpartisipasi dan sangat mendukung,” kata Dian.
Anak-anak itu, kan, tidak libur. Mereka hanya PJJ (pembelajaran jarak jauh).
Soal pembelajaran jarak jauh, kata Dian, juga tak menjadi permasalahan. Para siswa sudah terbiasa menggunakan metode tersebut sejak pandemi Covid-19. Terlebih pelaksanaan pembelajaran jarak jauh juga hanya berlangsung selama sehari. Itu tidak akan memengaruhi pemberian materi pelajaran kepada siswa mengingat tidak ada pengurangan jam pelajaran.
”Anak-anak itu, kan, tidak libur. Mereka hanya PJJ (pembelajaran jarak jauh). Itu proses pembelajaran yang sudah biasa-biasa saja. Materinya tetap berjalan dan tidak mengurangi jam pelajaran. Tidak ada masalah dengan itu,” kata Dian.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah VII Suratno mengatakan, ada beberapa SMA dan SMK di Kota Surakarta yang juga bakal melaksanakan pembelajaran jarak jauh selama pelaksanaan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah. Beberapa di antaranya ialah SMA 4, SMA 5, dan SMK 5. Itu merupakan sekolah-sekolah yang dijadikan tempat menginap para tamu yang nantinya akan meramaikan pergelaran tersebut.
”Ini hanya untuk sekolah-sekolah yang dijadikan penginapan tamu muktammar. Untuk sekolah-sekolah yang tidak berada di area pergelaran muktamar, tetap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar seperti biasa,” kata Suratno.
Suratno menyampaikan, jumlah ruang kelas yang dimanfaatkan sebagai tempat menginap berbeda-beda pada tiap-tiap sekolah, mulai dari 20 ruang kelas hingga 40 ruang kelas per sekolah. Itu bergantung pada kebutuhan panitia muktamar. Pihaknya juga sepenuhnya mendukung pemanfaatan bangunan sekolah. Namun, ia juga berpesan agar kebersihan senantiasa dijaga setelahnya.
”Berangkat bersih dan pulang juga bersih. Kami minta begitu. Nanti selesai acara dikembalikan seperti semula biar Senin (21/11/2022) bisa digunakan kegiatan belajar-mengajar kembali. Prinsipnya kami mendukung,” kata Suratno.