Mulai Besok, Tol Semarang-Demak Seksi II Dibuka sebagai Jalur Alternatif
Ruas Tol Sayung-Demak di Jateng akan dibuka sebagai jalur alternatif mulai besok hingga dua pekan mendatang. Pembukaan dilakukan di waktu-waktu tertentu untuk memperlancar arus lalu lintas Semarang-Demak.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jalan Tol Semarang-Demak seksi II di Jawa Tengah akan dibuka sebagai jalur alternatif mulai Jumat (18/11/2022) hingga Jumat (2/12/2022) dari pukul 06.00 hingga 18.00. Itu ditujukan untuk mengurai kemacetan di jalan pantura Demak. Namun, hanya kendaraan roda empat golongan I yang boleh melintas di ruas Sayung-Demak tersebut.
Pembangunan Tol Semarang-Demak yang ditergetkan bakal menjadi tanggul laut sekaligus memecah kepadatan arus lalu lintas di jalur pantura terus dilakukan. Pembangunan tol dengan panjang total 26,95 kilometer itu dibagi dalam dua seksi.
Seksi I yang memiliki panjang 10,64 kilometer disebut sebagai ruas Kaligawe-Sayung. Sementara itu, seksi II sepanjang 16,31 kilometer disebut ruas Sayung-Demak.
Hingga Kamis (17/11), progres pembangunan ruas Sayung-Demak mencapai 99 persen. Satu persen yang belum selesai meliputi pembuatan marka jalan, penyelesaian gerbang tol, dan beberapa saluran air.
Menurut Kepala Humas PT Pembangunan Perumahan Jalan Tol Semarang-Demak Robby Suwarna, ruas Sayung-Demak sudah mulai diuji coba dengan skema buka tutup satu arah sejak Jumat (12/11).
Untuk jalur Demak menuju Semarang, pembukaan hanya dilakukan mulai pukul 06.00 hingga 10.00. Adapun jalur Semarang menuju Demak hanya dibuka mulai pukul 15.00-18.00.
”Mulai besok pagi sampai dua pekan ke depan, kami akan mencoba membuka ruas Sayung-Demak sebagai jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas di pantura yang saat ini sedang ada penggantian jembatan di wilayah Wonokerto, Demak. Jendela waktunya adalah mulai pukul 06.00-18.00 untuk arah Semarang-Demak dan sebaliknya. Kendaraan yang boleh melintas kami batasi, hanya kendaraan roda empat golongan satu,” papar Robby, Kamis.
Setelah 2 Desember, penyelesaian pembangunan yang masih kurang 1 persen akan dilanjutkan. Ruas itu, disebut Robby, akan kembali dibuka fungsional saat H-3 arus mudik Natal dan Tahun Baru, akhir Desember. Adapun target operasional ruas tersebut diperkirakan pada Januari 2023.
Sementara itu, pembangunan ruas Kaligawe-Sayung juga terus diupayakan. Hingga kini, progres pembangunan di wilayah tersebut baru mencapai 3 persen lantaran terkendala pembebasan lahan.
”Ada sejumlah lahan yang sudah terendam air dengan kedalaman 8-10 meter. Pada kondisi ini, sebenarnya tanah sudah dianggap musnah karena sulit dihitung. Akan tetapi, para pemilik tanah tetap menginginkan agar tanah mereka dibayar dengan harga normal,” tutur Robby.
Saat ini, Badan Pertanahan Nasional masih berupaya berdialog dengan warga untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Jika sudah teratasi, pembangunan akan dikebut.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan ruas Sayung-Demak pada Minggu (13/11). Basuki berharap pembukaan ruas Sayung-Demak bisa meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.
”Saya sudah coba, jalannya sudah bagus dan siap dilewati. Konstruksinya sudah bagus, bisa dimaksimalkan untuk kendaraan-kendaraan besar, seperti bus dan truk,” kata Basuki dalam keterangannya.
Selain untuk melancarkan arus lalu lintas, pembangunan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut tersebut diharapkan Basuki bisa mengatasi permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe-Sayung. Selama ini, rob kerap mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan.
Sebagai pelengkap, Kementerian PUPR juga menyiapkan rumah pompa pada kolam retensi Terboyo dan Sriwulan. Harapannya, agar penanganan banjir dan rob lebih optimal.
Pembukaan ruas Tol Sayung-Demak sebagai jalur alternatif disambut antusias masyarakat, terutama yang rutin melintas di kawasan tersebut. Hal itu akan memangkas waktu tempuh perjalanan mereka yang terhambat akibat pembangunan.
”Setidaknya sejak 5 bulan terakhir, perjalanan saya dari Kudus ke Semarang memakan waktu 4-5 jam. Padahal, sebelumnya 2-2,5 jam,” kata Katharina (27), warga Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yang sekitar tiga kali dalam sepekan melakukan perjalanan bisnis Kudus-Semarang.
Dikki (30), warga Kecamatan Tugu, Kota Semarang, yang bekerja di Kabupaten Rembang juga bersyukur dengan pembukaan ruas Sayung-Demak. Dengan adanya pembukaan tersebut, jasa perjalanan atau travel yang ia biasa ia tumpangi saat menuju dan dari Rembang kembali beroperasi.
”Kemarin waktu awal-awal perbaikan jalan dan jembatan itu travel-travel ke arah Rembang sempat berhenti beroperasi. Mau tidak mau, saya harus naik sepeda motor, lelah minta ampun. Karena minggu lalu (ruas Sayung-Demak) sudah mulai dibuka di waktu-waktu tertentu, travelnya jalan lagi. Jadi, lumayan, bisa naik travel lagi,” tuturnya.