Tol Semarang-Demak Seksi II Bakal Diuji Coba November
Pemerintah mengebut pembangunan Tol Semarang-Demak di Jateng. Tol yang dibangun untuk menghubungkan kawasan strategis di pantura Jawa sekaligus mengatasi persoalan rob tersebut akan diuji coba pada November 2022.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pembangunan Tol Semarang-Demak di Jawa Tengah yang dibagi dalam dua seksi terus dikebut. Hingga Agustus, progres pembangunan seksi II sudah mencapai 90 persen. Menurut rencana, tol seksi II yang terbentang dari Sayung hingga Demak itu akan diuji coba pada November.
Tol Semarang-Demak dibangun untuk menghubungkan kawasan-kawasan strategis di wilayah pesisir utara Jateng, mulai dari pelabuhan, bandara, kawasan industri, hingga kawasan pariwisata. Pembangunan tol dengan panjang total 26,95 kilometer itu dibagi dalam dua seksi. Seksi I yang memiliki panjang 10,64 kilometer disebut sebagai ruas Kaligawe-Sayung. Sementara itu, seksi II yang memiliki panjang 16,31 kilometer disebut sebagai ruas Sayung-Demak.
Pekerjaan seksi I dilakukan melalui skema kerja sama badan usaha dengan pemerintah (KPBU). Konstruksinya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebesar Rp 10 triliun. Adapun seksi II dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT Pembangunan Perumahan (PP) Semarang-Demak bersama sejumlah pihak dengan total biaya konstruksi sebesar Rp 4,7 triliun.
Kepala Humas PT PP Jalan Tol Semarang-Demak Robby Suwarna menyebut, progres konstruksi seksi II mencapai 90 persen. Sepuluh persen sisanya akan dirampungkan paling lambat akhir Oktober 2022. Sebab, jalan tol seksi II telah dijadwalkan akan diuji coba pada November 2022.
”Sembari menyelesaikan sepuluh persen sisanya, kami akan memasang perlengkapan jalan seperti rambu-rambu di jalan tersebut. Paling lambat, 28 Oktober sudah siap,” kata Robby, Jumat (26/8/2022).
Untuk persoalan tanah musnah, kami masih menunggu tindak lanjut dari keputusan Mahkamah Agung. Namun, penyelesaian konstruksi seksi I ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Sementara itu, konstruksi untuk seksi I masih belum dilakukan karena proses pembebasan lahan belum selesai. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya Jateng AR Hanung Triyono, pembebasan lahan masih terkendala persoalan tanah musnah.
Tanah musnah dalam kasus itu adalah tanah yang tenggelam akibat terkikis abrasi. Warga yang tanahnya tenggelam selama ini memanfaatkan tanah itu sebagai tambak. Masyarakat yang tanahnya tenggelam itu menolak tanahnya dianggap musnah karena mereka hanya akan mendapat ganti rugi sebesar 25 persen dari nilai jual obyek pajak.
”Untuk persoalan tanah musnah, kami masih menunggu tindak lanjut dari keputusan Mahkamah Agung. Namun, konstruksi seksi I ditargetkan selesai pada tahun 2024,” ucap Hanung.
Pembangunan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut itu ditargetkan bisa mengatasi persoalan banjir rob di Semarang dan Demak. Untuk seksi IA telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, jalan layang, dan pile slab. Seksi IB terdiri dari pengerjaan tanggul laut dan jalan utama, on dan off ramp, Jembatan Kali Babon di Sayung, serta rest area dan gerbang tol. Untuk seksi IC, proyek pekerjaan terdiri dari pembangunan kolam retensi Terboyo dan kolam retensi Sriwulan serta rumah pompa Terboyo dan rumah pompa Sriwulan.
Pada seksi I bagian tengah akan dilakukan trial embankment atau uji coba timbunan sepanjang 0,4 kilometer. Hingga Agustus, progres uji coba timbunan sebesar 11,56 persen. Pada Januari 2023, timbunan ditargetkan bisa mencapai dua lapis. Selanjutnya, hasil uji coba tersebut akan menjadi acuan untuk pekerjaan proyek IB.
Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut itu nantinya akan dibangun di atas struktur timbunan di atas laut dan diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan pemasangan material penyalir vertikal prafabrikasi serta pembebanan menggunakan material pasir laut.
Dalam kunjungannya bulan lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berpesan agar pembangunan Tol Semarang -Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, waktu, dan keuangan. ”Ini tantangan teknis, jadi harus benar-benar diperhatikan,” ujar Basuki dalam keterangannya.