Masyarakat sekitar kembali antusias sambut Borobudur Marathon 2022. Selain menyiapkan atraksi, mereka juga berencana menyiapkan minuman untuk pelari.
Oleh
REGINA RUKMORINI, KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dua tahun tidak dilibatkan dalam Borobudur Marathon karena alasan pandemi sama sekali tidak menyurutkan semangat masyarakat memeriahkan penyelenggaraan acara Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng. Warga sangat antusias menyambut ajang ini dengan menyiapkan beragam atraksi dan minuman bagi pelari.
Ninin Puji Rahayu, Kepala SMP Negeri 1 Kota Mungkid, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengatakan, sekalipun dua tahun absen dari Borobudur Marathon, semangat anak-anak dan guru untuk menyambut ajang internasional ini tetap sama.
”Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun kami, para guru, siap iuran untuk membiayai segala kebutuhan untuk cheering,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).
Untuk kebutuhan cheering atau menyemangati pelari, SMP Negeri 1 Kota Mungkid mendapatkan bantuan dana dari panitia Borobudur Marathon Rp 1 juta. Namun, dengan kesadaran dan inisiatif sendiri untuk memeriahkan acara, pengeluaran untuk kebutuhan cheering di tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai hingga Rp 8 juta.
Para guru sigap menyiapkan semua kebutuhan tersebut. Baru mendapatkan informasi perihal keterlibatan mereka sebagai cheering sekitar seminggu lalu, para guru langsung bergerak cepat. Beberapa orang di antaranya langsung berbelanja secara daring, membeli hiasan kepala untuk kelengkapan kostum, menyewa sound system, dan menyewa peralatan pendukung untuk mendirikan panggung.
SMP Negeri 1 Kota Mungkid akan mengerahkan sedikitnya 200 siswa untuk bergerak memberikan cheering. Kebanyakan dari mereka siswa kelas 7 dan kelas 8. Selain anak-anak, Ninin memastikan 40 guru dan pegawai sekolah juga terlibat mendukung, menyiapkan segala sarana prasarana agar cheering berlangsung lancar.
Pada Minggu (13/11/2022), mereka akan menampilkan pentas tari kontemporer, paduan suara, dan menempatkan kelompok khusus yang berperan sebagai suporter.
Sementara itu, Rizka Prawuri, salah seorang guru yang menjadi penanggung jawab cheering dari SMP Muhammadiyah Borobudur, Kecamatan Borobudur, mengatakan, saat ini para siswa dan guru sudah mulai mempersiapkan diri untuk cheering yang akan mereka lakukan pada Minggu (13/11/2022).
”Selain berlatih, minggu ini kami pun mulai bersiap membuat kostum sendiri,” ujarnya. Kostum itu bagian luarnya dibuat menggunakan koran bekas.
Jumlah murid yang akan dilibatkan dalam cheering mencapai sekitar 50 anak. Mereka akan menampilkan tari kreasi baru dan lagu-lagu dari musik karawitan yang semuanya disusun dengan konsep memberikan semangat bagi para pelari.
Adin Rizka Khakim (28), salah seorang seniman tari asal Dusun Gejagan, Desa Borobudur, mengatakan, dalam ajang lari Tilik Candi dari Borobudur Marathon pada Minggu (13/11/2022), masyarakat Desa Borobudur akan menampilkan pentas tari topeng ireng di tepi jalan.
Agar dapat tampil optimal memberikan semangat bagi para pelari, kelompok tari Topeng Ireng Cahyo Mudo dari Dusun Gejagan secara khusus mengubah koreografi tari.
”Kami membuat rancangan koreografi baru agar tari Topeng Ireng ini benar-benar tampil meriah di tepi jalan,” ujarnya.
Dalam pentas nanti, dia memastikan bahwa 15 penari yang tampil akan memakai tambahan aksesori-aksesori baru yang sebelumnya sudah dibeli sebagai upaya pembaruan kostum. Persiapannya dilakukan sejak sebulan lalu.
Setelah dua tahun absen dalam Borobudur Marathon, Adin mengatakan, dirinya dan segenap seniman justru makin bersemangat menyambut ajang tersebut di tahun ini.
Indah Wijayanti, koordinator cheering asal Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, mengatakan, untuk cheering tahun ini, para siswa akan menampilkan sejumlah pentas, seperti tari soder, kesenian trunthung, dan pentas karawitan.
Selain pentas, SD Wanurejo juga menyajikan teh sereh di tepi jalan. Teh tersebut bebas diambil para pelari yang melintas.
”Tidak hanya sekedar menonton pentas, para pelari nantinya diharapkan bisa sejenak mampir, mencicipi teh, dan berfoto-foto bersama kami di jalan,” ujarnya. Hal itu diyakininya akan membuat pelaksanaan Borobudur Marathon kian meriah dan semarak.