Enam orang di Jateng terkonfirmasi Covid-19 subvarian XBB. Mereka berasal dari Semarang, Grobogan, dan Jepara. Penguatan protokol kesehatan dan vaksinasi dosis penguat akan digenjot.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Jawa Tengah meningkat sebulan terakhir, salah satu pemicunya adalah varian Omicron XBB. Virus jenis itu terdeteksi di tiga daerah di Jateng. Penguatan protokol kesehatan dan vaksinasi dosis penguat akan ditingkatkan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, ada 1.985 kasus Covid-19 aktif di wilayahnya hingga Selasa (8/11/2022). Jumlah itu meningkat 394 orang dari jumlah kasus aktif sehari sebelumnya. Dari jumlah kasus aktif yang ada, 578 orang dirawat di rumah sakit dan 1.407 orang menjalani isolasi mandiri.
Kasus aktif Covid-19 terbanyak berada di Kabupaten Demak dengan 136 kasus, Kota Semarang 128 kasus, Kabupaten Magelang 127 kasus, Jepara 125 kasus, dan Kota Surakarta 116 kasus. ”Kasus Covid-19 mulai naik, kita perlu ada pengetatan,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kota Semarang, Rabu (9/11/2022).
Pengetatan itu dilakukan dalam penerapan protokol kesehatan. Belakangan, penerapannya di Jateng mulai mengendur. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga akan menggencarkan vaksinasi dosis penguat. Vaksinasi dosis penguat di Jateng sebesar 32,45 persen dari yang ditargetkan 32.010.100 orang.
”Kemarin stok vaksin sempat agak kosong. Akhirnya kami coba dengan cara realokasi vaksin dari kabupaten/kota yang stok vaksinnya masih tersedia ke daerah yang rajin vaksin penguatnya. Tapi, kemarin kami sudah dapat alokasi lagi dari pusat, sekarang digenjot lagi,” imbuh Ganjar.
Ganjar mengatakan, di wilayahnya sudah ada sejumlah orang yang terinfeksi Covid-19 subvarian Omicron XBB. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing.
Dikonfrimasi terpisah, Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar membenarkan ada sejumlah penderita Covid-19 yang terpapar subvarian Omicron XBB. Menurut Yunita, enam pasien itu saat ini sedang menjalani isolasi, baik di rumahnya maupun rumah sakit.
”Dari sejumlah sampel yang dikirim, ada enam orang yang teridentifikasi (terpapar Covid-19 varian baru). Mereka berasal dari Semarang, Grobogan, dan Jepara,” tutur Yunita.
Yunita mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan tangan, perlu selalu diterapkan. Apalagi, di sejumlah daerah di Jateng mulai terdeteksi peningkatan kasus positif Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Demak Heri Winarno mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Sebelumnya, rata-rata penambahan kasus harian di Demak maksimal 10 orang per hari. Sebulan terakhir, penambahan kasus barunya mencapai 20 orang per hari.
”Rata-rata kami dapatkan kasusnya dari hasil tes antigen acak di puskesmas-puskesmas. Kebanyakan mereka datang ke puskesmas dengan keluhan batuk dan pilek, setelah dites, hampir semuanya positif,” ucap Heri.
Heri belum bisa memastikan varian Covid-19 apa yang menginfeksi masyarakat di wilayahnya. Perlu pemeriksaan whole genome sequencing. ”Kami jarang mengirim sampel untuk whole genome sequencing karena biasanya syaratnya banyak dan hasilnya lama. Kalau memang diperlukan, kami akan kirim,” tuturnya.