Kasus Covid-19 Baru Naik, Jateng Gencarkan Vaksin Dosis Penguat
Kenaikan kasus aktif Covid-19 di Jateng ditangani dengan menggencarkan vaksinasi. Masyarakat diminta waspada, tetapi tidak perlu panik.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 aktif di Jawa Tengah pada pekan ini lebih tinggi daripada jumlah kasus aktif pada dua pekan sebelumnya. Kendati kenaikannya dinilai belum signifikan, upaya mengendalikan kasus tetap dilakukan, salah satunya menggencarkan vaksinasi dosis penguat.
Berdasarkan data Corona.jatengprov.go.id, hingga Jumat (10/6/2022), jumlah kasus Covid-19 aktif di Jateng sebanyak 96 orang. Jumlah itu lebih banyak dari jumlah kasus aktif pada dua pekan sebelumnya, yakni 78 orang.
Dari sebanyak 96 orang yang positif Covid-19 tersebut, sebanyak 51 orang dirawat di rumah sakit. Adapun, sebanyak 45 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
”Di Jateng memang ada sedikit kenaikan kasus, tetapi secara nasional belum dianggap signifikan. Meskipun demikian, kita semua harus waspada. Masyarakat harus tetap ingat bahwa Covid-19 masih ada,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar, Sabtu (11/6/2022).
Menurut Yunita, ada sejumlah strategi yang disiapkan Pemerintah Provinsi Jateng dalam mengantisipasi ledakan kasus. Selain terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya proktokol kesehatan, pihaknya juga berupaya menggencarkan vaksinasi, terutama vaksin dosis penguat.
”Saat ini, capaian vaksinasi dosis ketiga di Jateng sekitar 24 persen. Jumlah ini masih kurang 6 persen dari target nasional sebesar 30 persen. Untuk itu, vaksinasi dosis ketiga ini terus kami gencarkan supaya target capaian 30 persen pada akhir Juli tercapai,” imbuh Yunita.
Jemput bola
Upaya menggencarkan vaksinasi juga terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Di kawasan tersebut, pemerintah mengadakan pekan sweeping mulai dari 7-15 Juni. Dalam kegiatan itu, warga yang belum divaksin didatangi dari rumah ke rumah. Mereka kemudian diarahkan untuk segera mengikuti vaksinasi di gerai-gerai vaksin yang ada.
”Untuk meningkatkan antusiasme masyarakat, kami mengadakan undian bagi masyarakat yang divaksin selama pekan sweeping ini. Kami bekerja sama dengan sejumlah pihak menyediakan hadiah berupa satu unit sepeda motor bagi warga yang beruntung,” kata Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Kalau memang tergolong rentan karena memiliki penyakit penyerta atau sedang sakit, sebaiknya tetap memakai masker. (Ari Udijono)
Kendati tak merinci, Afzan menyebut, capaian vaksinasi dosis ketiga di wilayahnya masih rendah. Pekan sweeping dan gerai vaksinasi berhadiah sepeda motor itu diharapkan mampu mendongkrak capaian.
”Terpenting, vaksinasi ini tujuannya supaya masyarakat Kota Pekalongan sehat dan status pandemi ini segera berubah menjadi endemi,” katanya.
Sementara itu, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Ari Udijono menuturkan, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di tingkat nasional patut diwaspadai. Kendati demikian, masyarakat tidak perlu panik.
”Meski ada sedikit kenaikan kasus, tetapi tingkat keparahannya tidak seperti tahun sebelumnya. Tidak sampai ada rumah sakit yang penuh atau kehabisan stok oksigen. Tingkat kematian akibat Covid-19 saat ini juga tidak setinggi dulu. Kemungkinan, hal ini terjadi karena hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah memiliki kekebalan,” tutur Ari.
Ari menyarankan agar masyarakat tetap melindungi diri minimal dengan tetap bermasker dan sebisa mungkin menghindari kerumunan. Kendati sudah diperbolehkan melepas masker di ruangan terbuka, dia mengingatkan agar masyarakat menyesuaikan aturan yang ada dengan kondisi diri sendiri.
”Kalau memang tergolong rentan karena memiliki penyakit penyerta atau sedang sakit, sebaiknya tetap memakai masker. Di dalam ruangan ataupun di kendaraan umum juga perlu bermasker supaya lebih aman,” ujarnya.