logo Kompas.id
NusantaraSiksa Pekerja Rumah Tangga,...
Iklan

Siksa Pekerja Rumah Tangga, Pasangan Muda di Bandung Diancam Penjara

Rohimah (29) disiksa majikannya, YK dan LF, hanya karena masalah-masalah sepele. Namun, kekerasan yang diterima berujung pada luka sekujur tubuh serta trauma yang menghancurkannya lahir dan batin.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
· 4 menit baca
Kampanye antikekerasan terhadap ibu dan anak terus disuarakan masyarakat, salah satunya melalui media mural seperti terlihat di kawasan Gandaria, Jakarta, Selasa (5/3/2019). Berdasarkan data Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2017, kasus kekerasan terhadap perempuan masih tinggi. Ada 5.167 kasus kekerasan terhadap istri, kekerasan pacaran (1.873 kasus), kekerasan pada anak perempuan (2.227 kasus). Sementara itu, Berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak pada tahun 2017 tercatat 2.373 pengaduan kekerasan pada anak yang sebagian besar kejahatan seksual.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Kampanye antikekerasan terhadap ibu dan anak terus disuarakan masyarakat, salah satunya melalui media mural seperti terlihat di kawasan Gandaria, Jakarta, Selasa (5/3/2019). Berdasarkan data Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2017, kasus kekerasan terhadap perempuan masih tinggi. Ada 5.167 kasus kekerasan terhadap istri, kekerasan pacaran (1.873 kasus), kekerasan pada anak perempuan (2.227 kasus). Sementara itu, Berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak pada tahun 2017 tercatat 2.373 pengaduan kekerasan pada anak yang sebagian besar kejahatan seksual.

Awalnya berniat mencari rezeki demi keluarga dengan menjadi pekerja rumah tangga, Rohimah (29) justru pulang membawa luka dan trauma. Diduga hanya karena kealpaannya, perempuan ini babak belur dihajar majikannya secara tidak manusiawi.

Jeritan dan tangis Rohimah di salah satu rumah di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat, Jawa Barat, dalam beberapa pekan terakhir mengundang tanya warga. Tangisan ini kerap bersamaan dengan teriakan serupa amarah. Warga kesulitan memastikan asal suara karena rumah itu sengaja ditutup penghuninya.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000