Longsor kembali terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah. Seorang warga tewas tertimpa material longsor.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Tebing setinggi 50 meter longsor di Dusun Guruh RT 002 RW 003, Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Rabu (19/10/2022) pukul 17.20. Satu orang tewas dan dua orang terluka. Dua rumah rusak.
”Korban atas nama Mistem (55) dievakuasi pada pukul 23.16 dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo saat dihubungi dari Magelang, Jawa Tengah, Kamis (20/10/2022) dini hari.
Andri menyampaikan, salah satu pemicu longsor adalah hujan dengan intensitas tinggi lebih dari enam jam di wilayah itu. Lereng tebing dengan tinggi 50 meter dan lebar 100 meter longsor menimpa dua rumah.
Korban terluka adalah Trimo Budi Utomo (65) dan Samini (75). ”Samini terluka pada bagian kepala dan tangan kanan fraktur. Korban sempat tertimbun dan bisa diselamatkan oleh anaknya,” ucapnya.
Menurut Andri, kondisi hujan yang masih terjadi di lokasi menjadi kendala dalam evakuasi korban. Selain itu, banyaknya warga yang datang dan melihat juga menghambat proses evakuasi.
Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir perlu ditingkatkan . (Bambang Trie)
Setahun terakhir, dari catatan Kompas.id (20/11/2021), di Banjarnegara longsor juga pernah terjadi di Pagentan pada Jumat (19/3/2021) malam. Longsor saat itu menyebabkan tiga orang tewas.
Diduga kuat longsor terjadi saat semua korban tengah tertidur pulas. Tiga korban meninggal tersebut adalah Bunga, Fino, dan Andriyani.
Kemudian pada Kamis (21/10/2021), longsor juga terjadi di Dusun Sidakarya, Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan. Seorang anak balita meninggal akibat tertimpa material longsoran (Kompas.id, 21/10/2021).
Rawan
Banjarnegara rentan bencana alam saat musim hujan. Sebanyak 13 dari 20 kecamatan termasuk rawan longsor. Selain itu, dari 266 desa, ada 199 desa punya potensi sama.
Berdasarkan data BPBD Banjarnegara, terjadi 367 kali tanah longsor dengan 113 korban jiwa dalam tujuh tahun terakhir (Kompas.id, 20/11/21).
Selain di Banjarnegara, wilayah Wonosobo juga dilanda longsor di beberapa titik. Kepala BPBD Wonosobo Bambang Trie menyampaikan, longsor terjadi pada Rabu pukul 15.00 di Desa Tirip, Kecamatan Wadaslintang. Longsoran menutup jalan utama dan tidak ada korban jiwa.
Longsor di Wonosobo juga terjadi di Kelurahan Kaliwiro, Kecamatan Kaliwiro, pukul 18.30. Longsor menimpa bagian belakang salah satu rumah warga. Tidak ada korban jiwa dalam longsor ini.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang diterbitkan Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada Kamis (20/10/2022) ini wilayah Banjarnegara dan sekitarnya berpotensi hujan lebat antara pukul 07.00 hingga pukul 19.00.
”Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir perlu ditingkatkan,” ujarnya.