Tiga orang meninggal dan satu orang masih dicari akibat longsor di Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (19/11/2021) malam.
Oleh
·2 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Longsor di Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (19/3/2021) malam, menyebabkan tiga orang meninggal. Diduga kuat longsor terjadi saat semua korban tengah tertidur pulas.
Tiga korban meninggal adalah Bunga, Fino, dan Andriyani. Mereka ditemukan di kamar tidur.
”Kami masih mencari seorang warga. Dia ibu dari anak yang selamat dari longsor ini,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo saat dihubungi dari Purwokerto, Sabtu (20/11/2021) pukul 02.00.
Andri menyampaikan, saat kejadian tidak terjadi hujan. Hujan mengguyur wilayah itu pada siang hingga sore hari.
Namun, menurut dia, Pagentan memang menjadi kawasan rawan longsor, selain Wanayasa, Pandanarum, Susukan, Banjarmangu, dan Punggelan. Kontur kawasannya cenderung terjal meski memiliki tutupan hijau yang relatif masih baik.
”Dua rumah yang tertimbun longsor kali ini juga ada di lereng. Ketinggian 30-40 meter dengan kemiringan hingga 70 derajat,” ujarnya.
Banjarnegara rentan bencana alam saat musim hujan. Sebanyak 13 dari 20 kecamatan termasuk rawan longsor. Selain itu, dari 266 desa, ada 199 desa punya potensi sama. Berdasarkan data BPBD Banjarnegara, terjadi 367 kali tanah longsor dengan 113 korban jiwa dalam tujuh tahun terakhir.
Sebulan lalu, kejadian serupa terjadi di Dusun Sidakarya, Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Kamis (21/10/2021). Seorang anak balita meninggal akibat tertimpa material longsoran.
”Hujan lebat disertai angin terjadi sejak pukul 14.00, kemudian pukul 15.30 ada tebing setinggi 4 meter longsor dan menimpa warung,” kata Kepala Desa Mlaya Wiwi Susanti saat itu.