Sudah Enam Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Akut Misterius di Medan
Enam anak meninggal karena gagal ginjal akut misterius di Sumut. Kasus terakhir, bayi berusia dua tahun meninggal pada Selasa (18/10) di RSUP H Adam Malik. Tim khusus dibentuk untuk menangani kasus gangguan ginjal akut.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Enam anak berusia 1-6 tahun meninggal karena gagal ginjal akut misterius pada Juli hingga Oktober di Sumatera Utara. Kasus terakhir, bayi berusia dua tahun meninggal pada Selasa (18/10/2022) di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik. Tim khusus dibentuk untuk menangani kasus gangguan ginjal akut itu.
”Kasus gagal ginjal akut atipikal yang belum diketahui penyebabnya sudah ditemukan di Sumut sejak Juli. Pasien awalnya demam, pilek, diare, muntah, dan diikuti dengan volume urine yang menurun hingga sama sekali tidak berkemih,” kata Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi RSUP H Adam Malik, Rosmayanti Syafriani Siregar.
Rosmayanti mengatakan sudah tujuh kasus gagal ginjal akut ditemukan pada anak yang dirawat di RSUP H Adam Malik. Anak-anak itu berasal dari Medan dan sekitarnya. Enam di antara anak itu meninggal. Penanganan sulit dilakukan antara lain karena pasien datang saat kondisinya sudah sangat buruk.
Pasien umumnya dibawa ke rumah sakit setelah beberapa hari tidak berkemih sehingga mengalami komplikasi asidosis dan gangguan elektrolit. Fungsi ginjal pun menurun sangat signifikan dalam waktu yang sangat cepat. Pasien pun mengalami perburukan hingga meninggal meskipun sudah dilakukan dialisis dan pemberitan obat-obatan.
”Penanganan gagal ginjal akut ini pun sudah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal,” kata Rosmayanti.
Kasus gagal ginjal akut di RSUP H Adam Malik yang terakhir dialami bayi berusia dua tahun. Bayi dari Medan itu awalnya mengalami demam, pilek, dan diare. Setelah beberapa hari tidak berkemih, bayi tersebut dibawa ke rumah sakit pada Kamis (13/10). Dialisis atau cuci darah pun dilakukan untuk menyelamatkan bayi itu. Namun, upaya itu tidak berhasil hingga bayi itu meninggal pada Selasa pukul 04.00.
Koordinator Substansi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik dr Maliana mengatakan, satu dari tujuh pasien gagal ginjal akut misterius berhasil diselamatkan. Anak tersebut awalnya mengalami gejala yang sama dan tidak berkemih.
Pasien itu juga harus menjalani dialisis akut. Namun, setelah dilakukan penanganan, fungsi ginjalnya pun membaik kembali. Pasien itu pun masih rutin ke rumah sakit untuk mengontrol kondisi kesehatannya. Tim dokter pun melakukan pemantauan khusus pada pasien tersebut.
Penanganan sulit dilakukan antara lain karena pasien datang saat kondisinya sudah sangat buruk.
Maliana mengatakan, RSUP H Adam Malik membentuk tim khusus untuk menangani gagal ginjal akut. Mereka pun mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan segera membawa anak ke rumah sakit jika volume kemih berkurang signifikan atau berhenti.
Hingga kini, kata Maliana, penyebab gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak itu belum diketahui. Namun, penanganan yang dilakukan lebih awal dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya melaporkan 152 kasus gagal ginjal akut yang dilaporkan di 16 provinsi yang memiliki cabang IDAI hingga 14 Oktober 2022. Jumlahnya bisa lebih banyak karena belum mendapatkan laporan dari provinsi lain di luar cabang IDAI (Kompas.id, 14/10/2022).
Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan, sejak pertengahan September 2022, tren kasus ginjal akut pada anak meningkat, yakni 76 kasus dan Oktober 2022 ditemukan 21 kasus.
Sebanyak 75 anak yang terkena penyakit ginjal akut ini adalah anak balita, 35 anak berusia di bawah satu tahun, 24 anak berusia 5-10 tahun, dan 18 anak berusia 10 tahun ke atas. Penyakit gagal ginjal akut pada anak ini dapat dialami oleh anak umur nol hingga 18 tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumut Syarifah Zakia mengatakan, selain tujuh kasus di RSUP H Adam Malik, ada empat kasus gagal ginjal akut lainnya yang ditemukan di sejumlah rumah sakit di Medan. Namun, Dinas Kesehatan Sumut belum mendapatkan laporan kasus tersebut secara detail.
”Kami pun akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi di 11 kasus yang sudah ditemukan itu,” kata Syarifah.
Syarifah mengatakan, Dinkes Sumut pun telah berkoordinasi dengan dinkes kabupaten/kota di Sumut agar melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan fasilitas kesehatan. Jika ditemukan anak dengan gejala demam, sakit kepala, diare dan diikuti dengan buang air kecil yang sangat sedikit, pasien harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan. Penanganan yang lebih cepat meningkatkan peluang untuk disembuhkan.