Hujan Semalaman, Banjir Genangi Empat Desa di Malang
Hujan deras sejak semalam menyebabkan banjir di empat desa di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Jalan dan lahan terendam banjir, serta sebagian rumah ikut tergenang. Hingga kini, masih dilakukan pendataan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hujan deras sejak semalam menyebabkan banjir di empat desa di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jalan dan lahan terendam banjir, serta sebagian rumah ikut tergenang. Hingga kini, masih dilakukan pendataan dampak banjir tersebut.
Banjir terjadi pada Sabtu (15/10/2022) pukul 06.00 WIB di empat desa, yaitu Desa Kedungbanteng, Desa Sitiarjo, Desa Tambakrejo, dan Desa Sidoasri. Sejumlah rumah bahkan ikut tergenang air hingga setinggi 50 sentimeter. Aliran air menggenangi rumah dan jalan desa terasa cukup deras.
”Hujan mengguyur Kecamatan Sumbermanjing Wetan mulai Jumat malam dan sampai sekarang belum reda. Intensitas air tinggi dan terus-menerus meluap hingga mengakibatkan banjir masuk ke rumah-rumah warga,” kata sukarelawan Taruna Siaga Bencana Desa Sitiarjo, Syaiful Arief, Sabtu. Desa Sitiarjo adalah desa di kawasan Malang Selatan, yang berjarak lebih kurang 70 kilometer dari Kota Malang.
Menurut Sayiful, hingga kini pendataan warga terdampak banjir masih terus dilakukan. ”Evakuasi warga lansia dengan kondisi rumah diterjang aliran banjir cukup deras juga sudah dilakukan,” katanya.
Berdasarkan video yang diterima Kompas, banjir menggenangi rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa. Aliran air masuk deras ke rumah warga. Warga pun mengangkat barang-barang mereka ke atas meja atau tempat tidur.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, BPBD saat ini sudah berada di lokasi banjir untuk melakukan penanganan bencana di sana. ”Tim BPBD sudah di sana untuk menangani dampak banjir ini. Pendataan masih terus dilakukan. Semoga tidak ada korban jiwa,” katanya.
Adapun sejak beberapa waktu lalu, Stasiun Klimatologi Jawa Timur II di Karangploso Malang telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur. Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, pada tahun ini, musim hujan di Jatim datang dua dasarian lebih awal. Berdasarkan perkiraan musim hujan 2022/2023, Malang Raya masuk musim hujan pada September dasarian III hingga Oktober dasarian I.
”Umumnya, pada masa peralihan menuju awal musim hujan, akan banyak dijumpai cuaca ekstrem baik puting beliung maupun hujan intensitas lebat. Potensi ini bisa saja terjadi di mana saja. Daerah dengan topografi tinggi memiliki potensi yang lebih masif,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur II di Karangploso Malang, Anung Suprayitno.
Oleh karena itu, menurut Anung, masyarakat diminta selalu waspada. ”Kenali potensi cuaca ekstrem yang selama ini terjadi di lingkungan masing-masing, seperti badai guntur, hujan lebat, ataupun puting beliung. Selain itu, hujan dengan intensitas lebat, hujan dengan durasi panjang, juga sama menimbulkan potensi bencana. Itu sebabnya, penting bagi masyarakat untuk selalu meng-update peringatan dini cuaca ekstrem melalui Info BMKG,” katanya.