Banjir di Cilacap dan Kebumen Surut, Pengungsi Telah Pulang
Para pengungsi bencana banjir di Cilacap dan Kebumen telah kembali ke rumahnya masing-masing. Sebagian besar wilayah kebanjiran telah surut, tapi kewaspadaan masih diperlukan lantaran hujan masih turun lagi Selasa sore.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
—
Hari ini, kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Kabupaten Cilacap Gatot Arif, di Cilacap, Selasa (11/10/2022), para pengungsi sudah pulang semua. Warga di tempat pengungsian di Koramil Sidareja sudah pulang sebanyak 72 jiwa, di Kalijeruk (Kawunganten) sebanyak 2.500 jiwa sudah pulang semua.
Memilih pulang ke rumah masing-masing juga dilakukan oleh 500 pengungsi di Sarwadadi (Kawunganten), termasuk yang di Gentasari (Kroya).
Gatot menyampaikan, hingga saat ini memang masih ada sejumlah warga yang menumpang di rumah saudaranya sekitar 200 orang di Desa Mujur, Kroya. ”Air sudah surut, tetapi yang di halaman masih sekitar 20 sentimeter. Kegiatan masyarakat yang terdampak ialah pembersihan rumah mulai kemarin siang,” tuturnya.
Dari pantauan Kompas di Desa Mernek dan Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Cilacap, banjir sudah surut dan kondisi jalan tanpa aspal tampak becek berlumpur. ”Kemarin air sampai setinggi 1 meter di sekitar sawah,” kata Priyanto (47), warga Desa Kalijaran.
Sementara itu, dari Kebumen, Kepala BPBD Kabupaten Kebumen Haryono Wahyudi juga menyampaikan, mulai hari ini tidak ada lagi warga yang mengungsi di tempat pengungsian terpusat.
Namun, untuk penanganan tanah longsor di Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kebumen, masih belum ada perubahan signifikan karena longsoran di sungai belum dapat tertangani.
Diupayakan
”Masih diupayakan ada sudetan di longsoran sungai agar aliran di permukiman tidak meluas,” kata Haryono.
Seperti diketahui, longsor di Wadasmalang terjadi pada Sabtu (9/10/2022) petang. Longsoran menutupi aliran Sungai Kedungbener sehingga alirannya memasuki wilayah permukiman. Dalam peristiwa ini, satu orang atas nama Sami Jaya (70) teseret arus dan ditemukan meninggal.
Selain tanah longsor dan banjir, Kebumen juga dilanda tanah bergerak tepatnya di Dukuh Rawabayem, Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung, yang menyebabkan 31 rumah rusak atau retak-retak. Tanah bergerak menyebabkan retakan mulai dari 10 sentimeter hingga 1 meter.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyebutkan, karena kondisi yang membahayakan para warga, diperlukan relokasi ke tempat yang aman.
”Jadi, ini perlu segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Butuh kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah desa. Sementara kami mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,” tutur Arif.
Jadi, ini perlu segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. (Arif Sugiyanto)
Berdasarkan data dari Sekretariat BPBD Provinsi Jawa Tengah, banjir dan longsor di Cilacap terjadi di 10 kecamatan dan 17 desa pada 10 Oktober 2022. Total pengungsi mencapai 720 keluarga atau 2.860 jiwa. Adapun di Kebumen, tanah longsor terjadi di 12 kecamatan dan 25 desa dan banjir terjadi di 3 kecamatan.