Satu orang tewas dan dua lainnya terluka akibat tertimpa pohon tumbang di jalur Kasembon-Ngantang, Malang. Masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem di Malang Raya.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Satu orang tewas dan dua lainnya terluka akibat tertimpa pohon tumbang di jalur jalan Kasembon-Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 14.30. Kejadian serupa rawan terjadi di Malang dalam beberapa waktu ke depan.
Korban tewas adalah Abdul Amin (54), asal Diwek, Jombang. Saat kejadian, ia mengendari sepeda motor bersama istrinya, Sofiatun (55), yang terluka berat akibat kejadian itu. Sofiatun kini dirawat di Rumah Sakit Madinah Kasembon, bersama Hambali, pengemudi mobil asal Pasuruan, yang tertimpa pohon di kawasan yang sama.
Selain memicu korban jiwa, kejadian ini juga membuat jalur Kediri-Malang macet panjang. Pohon-pohon tumbang menutup jalur jalan selebar 6 meter itu.
Didik Yulianto (41), sopir ambulans Relawan Kasembon Peduli yang ikut turut mengantar korban ke rumah sakit, mengatakan, Abdul Amin dan Sofiatun adalah pedagang buah. Mereka hendak pergi ke Blitar untuk membeli persediaan nanas.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Sadono Irawan meminta warga mewaspadai hujan deras dan angin kencang yang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal itu diharapkan bisa meminimalkan dampak yang rawan merugikan warga di sekitarnya.
Berdasarkan analisis Stasiun Klimatologi Jawa Timur II di Malang, musim hujan di Jatim tahun ini datang dua dasarian lebih awal. Satu dasarian terhitung sebanyak 10 hari. Dalam data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) disebutkan, Malang Raya masuk musim hujan pada September dasarian III hingga-Oktober dasarian I.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur II Anung Suprayitno mengatakan, pada masa peralihan cuaca akan dijumpai fenomena ekstrem, seperti puting beliung dan hujan lebat. Potensinya bisa saja terjadi di mana saja. Daerah dengan topografi tinggi berpotensi terdampak lebih masif.
”Masyarakat harus selalu waspada. Penting bagi masyarakat untuk selalu memperbarui peringatan dini cuaca ekstrem melalui Info BMKG,” katanya.