Presiden Joko Widodo: Pariwisata Harus Menyejahterakan Masyarakat
Indonesia menjadi tuan rumah World Tourism Day 2022 yang dirayakan dari Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (27/9/2022). Presiden Joko Widodo menyatakan, pembangunan pariwisata harus menyejahterakan masyarakat.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pada perayaan Hari Pariwisata Sedunia (World Tourism Day) 2022, Presiden Joko Widodo menyebut kebangkitan dunia pariwisata sudah mulai dirasakan. Presiden Joko Widodo menyatakan, pembangunan sektor pariwisata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan sehingga pariwisata menjadi lebih tangguh dan semakin menyejahterakan masyarakat.
Pesan itu disampaikan Presiden dalam video yang ditayangkan serangkaian Hari Pariwisata Sedunia 2022, yang dirayakan dari Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (27/9/2022). Perayaan World Tourism Day 2022 dirangkaikan dengan forum Pertemuan Tingkat Menteri Pariwisata (Tourism Ministerial Meeting/TMM) G20, yang juga dilangsungkan di Nusa Dua, Badung, Senin (26/9/2022).
Kegiatan TMM G20 dipimpin Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Forum TMM G20 tersebut menghasilkan dokumen, yang dinamai Bali Guidelines, yaitu serangkaian lima kerangka aksi (line of actions) dalam rangka membangun pariwisata, yang lebih berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Serangkaian forum TMM G20 tersebut, Indonesia juga menjadi tuan rumah Hari Pariwisata Sedunia yang dirayakan setiap 27 September. Baik kegiatan forum TMM G20 maupun World Tourism Day 2022 juga dihadiri delegasi dari negara-negara anggota G20 dan negara undangan serta kalangan organisasi internasional, termasuk dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).
Melalui tayangan video terkait perayaan Hari Pariwisata Sedunia 2022 itu, Presiden Joko Widodo menyatakan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia menjadi tuan rumah puncak perayaan Hari Pariwisata Sedunia Ke-42. Joko Widodo juga mengundang masuknya investasi ke Indonesia untuk membangun sektor pariwisata yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan.
Dalam amanatnya, Presiden mengungkapkan seiring terkendalinya pandemi Covid-19, aktivitas pariwisata dirasakan mulai bangkit. Kondisi itu tecermin dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia periode 2022 dibandingkan tahun 2021. Presiden menyatakan pola serupa di Indonesia juga dirasakan terjadi di seluruh dunia.
Pada saat bersamaan, menurut Presiden Joko Widodo, kebangkitan pariwisata juga menghadapi tantangan global, di antaranya, terjadinya inflasi yang tajam di berbagai negara, harga bahan bakar yang mahal, konflik geopolitik yang belum usai, dan perubahan iklim yang semakin memengaruhi kehidupan manusia.
Kita bisa pulih jikalau bersama-sama dan kita akan lebih kuat jikalau bersama-sama. (Zurab Pololikashvili)
Tantangan global itu, menurut Joko Widodo, dapat dihadapi dengan kreativitas, inovasi, dan kerja sama global.
Selaras tema perayaan Hari Pariwisata Sedunia 2022 dan forum TMM G20, Presiden menyatakan rethinking tourism atau memikirkan ulang pariwisata, juga menempatkan sektor pariwisata harus berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dan sekaligus harus berwawasan lingkungan, melestarikan budaya lokal, dan melibatkan masyarakat secara aktif serta berkelanjutan.
Semua pihak harus terlibat dan bekerja keras mencari cara memitigasi perubahan, yang muncul akibat perkembangan dunia, yang sangat cepat.
Ditemui dalam acara perayaan Hari Pariwisata Sedunia 2022 di Nusa Dua, Badung, Selasa (27/9/2022), Direktur Politeknik Pariwisata Bali Ida Bagus Putu Puja menyatakan, kolaborasi dan kerja sama semua pihak dibutuhkan dalam menyikapi perubahan dan menyiapkan pengembangan pariwisata masa kini dan masa depan.
Puja mengatakan, pemulihan pariwisata akan berdampak positif terhadap upaya pemulihan perekonomian, yang terdampak pandemi Covid-19.
Dalam sambutannya, Menteri Parekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, Presidensi G20 Indonesia menjadi momen untuk bersama-sama membangun pariwisata, yang lebih baik, lebih berkualitas, tangguh, dan berkelanjutan.
Sandiaga mengatakan, perayaan World Tourism Day di Bali sangat tepat karena Bali pernah disebut sebagai ”the morning of the world” oleh Jawaharlal Nehru, tokoh dunia dari India.
Sandiaga menyebut, dokumen Bali Guidelines yang dihasilkan dari pertemuan di Bali dapat diadopsi dan digunakan seluruh negara dalam mendukung upaya transformasi dan reformasi pariwisata.
Adapun Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili mengungkapkan, UNWTO mengapresiasi kehadiran dan keikutsertaan delegasi dari negara-negara G20 dan negara undangan dalam pertemuan di Bali dan perayaan Hari Pariwisata Sedunia dari Bali.
Zurab menyatakan, negara-negara dunia dapat belajar dari Bali yang mampu bangkit setelah mengalami masa sulit akibat dampak pandemi Covid-19.
”Kita bisa pulih jikalau bersama-sama dan kita akan lebih kuat jikalau bersama-sama,” kata Zurab di Nusa Dua, Badung, Selasa (27/9).
Zurab menambahkan, Indonesia memberikan contoh dari pelaksanaan komitmen merencanakan pariwisata yang lebih berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan dengan menandatangani Deklarasi Glasgow terkait aksi iklim untuk pariwisata dan menjadi negara pertama di kawasan Asia dan Pasifik yang menetapkan target ambisius, yakni nol emisi karbon (net zero emissions) di bidang pariwisata.
Dalam sesi jumpa pers, Menteri Parekraf/Kepala Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Fransiskus Xaverius Teguh menyerahkan piagam sertifikasi pariwisata berkelanjutan kepada pihak ITDC Nusa Dua di Bali dan Bintan Resort di Kepulauan Riau. Penyerahan piagam sertifikat itu juga disaksikan Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili.