Polisi belum bisa memastikan motif cekcok yang berujung pembunuhan suami terhadap istri tersebut. Berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya merasa kesal lantaran istrinya terus-terusan bermain media sosial.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Sarofudin (23), warga di Desa Tanahbaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, membunuh istrinya di rumah mereka, Rabu (21/9/2022) pagi. Ia kesal lantaran istrinya sering bermain media sosial. Namun, polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut.
Pada Rabu sekitar pukul 09.30, beberapa warga Desa Tanahbaya mendengar adanya cekcok dari dalam rumah Sarofudin. Warga menduga, yang sedang cekcok adalah Sarofudin dan istrinya, Dwi Aprilia Ningsih (22).
Sesaat, suara cekcok sudah tidak lagi terdengar. Namun, tiba-tiba Dwi berteriak meminta tolong. Sebagian warga yang mendengar teriakan itu lantas mendatangi rumah Dwi untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Setibanya di rumah Dwi, warga tidak bisa langsung masuk ke dalam rumah tersebut lantaran pintunya dikunci dari dalam. Somani (46), salah seorang warga, berinisiatif menuju balai desa dan kantor kepolisian setempat untuk meminta pertolongan.
”Pas saya kembali ke rumah itu, pintunya sudah dibuka. Saya kurang tahu siapa yang akhirnya membuka (pintu rumah),” kata Somani, Rabu.
Sejumlah warga disebut Somani sudah mencoba masuk ke rumah tersebut. Mereka dikejutkan dengan kondisi Dwi yang sudah terbaring dalam kondisi bersimbah darah di sebuah kamar tidur.
Warga lalu mencoba mencari Sarofudin. Sarofudin ditemukan warga saat sedang bersembunyi di dalam kamar mandi. Kepada warga, Sarofudin mengaku langsung berlari ke kamar mandi seusai melukai istrinya. Warga menyebut, Sarofudin dalam kondisi terguncang saat pertama kali ditemukan.
Karena emosinya tersulut, pelaku langsung menuju dapur untuk mengambil pisau, lalu melukai korban dengan pisau tersebut.
Tak berselang lama, polisi datang, lalu membawa Sarofudin ke kantor Kepolisian Sektor Randudongkal. Sementara Dwi dinyatakan meninggal dalam kejadian itu. Ibu dua anak tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Di samping menangani korban dan pelaku, polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara. Garis polisi dipasang di pagar rumah tersebut selama kegiatan itu berlangsung.
Kepala Polsek Randudongkal Ajun Komisaris Trino Wirnarno mengatakan, pelaku melukai korban dengan cara menusuk leher korban sebanyak empat kali. Penusukan itu dilakukan pelaku menggunakan pisau dapur.
”Awalnya, pelaku dan korban cekcok, lalu korban sempat menendang perut pelaku sampai pelaku terjatuh. Karena emosinya tersulut, pelaku langsung menuju dapur untuk mengambil pisau, lalu melukai korban dengan pisau tersebut,” tutur Trino.
Trino belum bisa memastikan motif cekcok yang berujung pembunuhan suami terhadap istri tersebut. Berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya merasa kesal lantaran istrinya terus-terusan bermain media sosial.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, Sarofudin dipindahkan ke kantor Kepolisian Resor Pemalang. Polisi juga menyita tiga barang dari rumah tersebut yang diduga digunakan untuk melancarkan aksi Sarofudin, antara lain sebilah pisau dan satu gunting.
”Penyidik masih memeriksa pelaku dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Terkait motif dalam kasus itu juga masih kami dalami, nanti kami sampaikan secepatnya,” ujar Kepala Polres Pemalang Ajun Komisaris Besar Ari Wibowo.